EVALUASI KURIKULUM
1.
Pengertian Evaluasi
Kurikulum
Evaluasi kurikulum
merupakan salah satu sub sistem dari evaluasi pendidikan. Peranannya setara
dengan sub-sistem yang lainnya, sub-sistem ini dapat memberikan informasi
kepada sub-sistem pendidikan lainnya. Menurut Ralph W. Tiler (1981) memandang
evaluasi sebagai proses pengecekan terhadap empat tahap pengembangan kurikulum.
Empat tahap pengembangan tersebut adalah a) pada saat menetapkan tujuan atau
ide; b) proses implementasi; c) evaluasi efektifitas kurikulum selama
pemberlakuan atau pelaksanaan yang sebenarnya dan d) ketika program telah
dilaksanakan.
Evaluasi
ini tidak terdiri atas serpihan-sepihan informasi mengenai kegiatan suatu program,
akan tetapi secara konfiguratif menjelaskan hubungan atau kaitan fungsional
antara sub-sistem yang ada dalam program tersebut. konsep dasar dari evaluasi
yaitu adanya pemberian pertimbangan atau judgement. Dengan pertimbangan
inilah ditentukan nilai atau wort atau meriot sesuatu yang sedang
dievaluasi. [1]
2.
Tujuan Evaluasi Kurikulum
Tujuan evaluasi adalah
untuk menemukan nilai dan arti dari suatu evaluasi, dan evaluator akan
memberikan informasi menganai evaluan kepala membuat keputusanm dengan memberikan
alternatif pemecahan masalah yang dihadapi sedangkan keputusan tetap berada
pada pembuat keputusan tersebut. Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan
evaluasi adalah untuk menentukan sejauhmana suatu program pendidikan telah
terlaksana sesuai dengan harapan serta untuk menentukan sejauhmana tujuan
program yang dicapai. Obyek kegiatan evaluasi berhubungan dengan kegiatan nyata
yang telah terjadi, evaluasi tidak mungkin dilakukan terhadap sesuatu yang
sifatnya berada dalam alam pikiran teoritis, bila seorang berfikir tentang
teori baru daam bidang ilmu tertentu, maka yang dilakukan adalah kegiatan
penelitian bukan evaluasi.
Sedangkan
Eisner (1979) mengidentifikasi 5 (lima) tujuan evaluasi, antara lain : a) untuk
mengadakan diagnosa; b) untuk merivisi kurikulum; c) untuk mengadakan
perbandingan; d) untuk mengantisipasi kebutuhan pendidikan; e) untuk menetapkan
apakah tujuan pendidikan telah tercapai atau belum. [2]
3.
Fungsi Evaluasi Kurikulum
Scriven (1967) dan
Stake mengemukakan bahwa fungsi evaluasi adalah mendiskripsikan dan
mempertimbangkan nilai atau kegunaan program. Dalam kaiotannya dengan
penelitian bahwa evaluasi dimaksudkan pada proses implementasi kurikulum PAI.
Untuk menentukan sejauhmana keberhasilan implementasi kurikulum PAI perlunya
mengembangkan pendekatan dalam evaluasi kurikulum.
4.
Pendekatan Evaluasi
Kurikulum
Pendekatan yang
digunakan akan berpengaruh terhadap pemiligan kriteria dan sumber data yang
digunakan, walaupun suatu pendekatan tertentu menunjukkan bagaimana informasi
harud dikumpulkan, tetapi tidak berarti mengarahkan kepada suatu metodologi
khusus.
Untuk
mengembangkan kroteria evaluasi kurikulum ada empat pendekatan, yaitu :
a.
Pendekatan pre-ordinat, mempunyai
dua karakteristik, pertama, kriteria yang digunakan sejak dari awal sampai
kegiatan selesai. Kedua, kriteria yang ditetapkan dari awal tidak dikembangkan
dari karakteristik kurikulum yang dievaluasi.
b.
Pendekatan fidelity mempergunakan
kriteria yang bersifat khusus artinya kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi suatu kurikulum dikembangkan dari kurikulum itu sendiri.
c.
Pendekatan kriteria gabungan (mutual
adative) mempergunakan kriteria yang berasal dari luar kurikulum atau adri
dalam kurikulum yang dievaluasi, kriteria yang dari luar kurikulum berasal dari
pandangan teoritis dan juga lapangan.
d.
Pendekatan proses : mempergunakan
kriteria dari luar yakni yang berasal dari lapangan, dan tidak dikembangkan
sebelum berada di lapangan, artinya kriteria sesuai dengan lapangan. [3]
5.
Jenis-jenis Evaluasi
Kurikulum
Evaluasi terhadap
implementasi kurikulum PAI memerlukan berbagai bentuk strategi yang tepat guna
mengevaluasi progam tersebut, adapun jenis-jenis evaluasi kurikulum dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.
Evaluasi reflektif dipergunakan
untuk menyebutkan jenis evaluasi yang memusatkan perhatiannya terutama terhadap
kurikulum sebagai ide, evaluasi ini mencoba mengkaji mengenai ide yang
dikembangkan dan dijadikan landasan bagi kurikulum dalam dimensi lainnya.
b.
Evaluasi rencana merupakan
evaluasi yang banyak dilakukan setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam
pengembangan kurikulum. Evaluasi ini dapat dilakukan pada waktu proses
penulisan kurikulum sebagai rencana sedang berlangsung maupun pada waktu
penulisan telah selesai dikerjakan.
c.
Evaluasi proses; evaluasi ini
kadang-kadang disebut evaluasi pelaksanaan kurikulum. Evaluasi proses
memberikan kedudukan yang sama antara dimensi kurikulum sebagai ide rencana,
hasil dan kurikulum sebagai kegiatan.
d.
Evaluasi hasil dipergunakan untuk
melihat hasil kurikulum dari apa yang diperoleh siswa secara individual. Dalam
evaluasi ini siswa sebagai indikator keberhasilan kurikulum. [4]
[1]Said
Hamid Hasan, Op.cit, hlm. 44-45.
[2]Oemar
Hamalik, Sistem Pengelolaan Kelas, Manajemen Pendidikan, Pustaka
Marlina, Bandung,
1986, hlm. 115-117.
[3]Said
Hasan, Op.cit, hlm. 35-39.
[4]Oemar
Hamalik, Op.cit, hlm. 82-86.
Category: makalah PAI, mata kuliah, umum
0 komentar