Recent Posts

Introduction to the Education System

Unknown | 12:53:00 | 0 komentar



Pengenalan Sistem Pendidikan

Education in any civilization represents a key tool in educating ones people with the thoughts the civilization is established upon. Over the centuries many nations have codified the manner of educating their youth and developed curriculums to achieve this. History shows us whenever a nation was in the process of being conquered the education system or curriculum was uprooted and replaced to ensure the conquered were also intellectually conquered. Even today the Muslim world is being forced by America to change her education curriculum so as to comply with her ideological views. Hence the Arab states such as Saudi Arabia, Kuwait, Jordan and Egypt have reviewed their curriculums under the pretext of development and compliance with the age. Saudi Arabia even went as far as changing one of the most important religious subjects in its school books, the subject of allegiance and dissociation (al-walaa’ and al-baraa’). Similarly Jordan, Egypt and Kuwait have changed subjects related to jihad.
Pendidikan di peradaban apapun merupakan alat utama dalam mendidik orang-orang yang dengan pikiran peradaban yang didirikan di atas. Selama berabad-abad banyak negara telah dikodifikasi cara mendidik kaum muda dan kurikulum dikembangkan untuk mencapai hal ini. Sejarah menunjukkan kepada kita setiap kali bangsa berada di proses untuk menaklukkan sistem pendidikan atau kurikulum itu tumbang dan diganti untuk menjamin menaklukkan juga intelektual ditaklukkan. Bahkan hari ini dunia Islam sedang dipaksa oleh Amerika untuk mengubah kurikulum pendidikan agar sesuai dengan pandangan ideologis-nya. Oleh karena itu negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Kuwait, Yordania dan Mesir telah memeriksa kurikulum mereka dengan dalih pembangunan dan sesuai dengan umur. Arab Saudi bahkan pergi sejauh mengubah salah satu mata pelajaran keagamaan terpenting dalam buku-buku sekolahnya, subjek kesetiaan dan disosiasi (al-walaa 'dan al-baraa'). Demikian pula Yordania, Mesir dan Kuwait telah berubah subjek yang berhubungan dengan jihad.
Education is the method to preserve the Ummah’s culture in the hearts of its children, whether it is prescribed or non-prescribed education. The education curriculum means education regulated by State, with the State responsible for implementing it this would mean setting the starting age, subjects of study and education method. Whereas non-prescribed education is left to Muslims to teach in homes, mosques, via media, periodical publications etc without being subjected to the state.  In both cases, however, the State is responsible to ensure that the thoughts and knowledge (being taught) either emanate from the Islamic intellectual doctrine or are built upon it.
Pendidikan adalah metode untuk melestarikan budaya umat dalam hati anak-anak, baik itu ditentukan atau pendidikan non-resep. Kurikulum pendidikan yang berarti pendidikan diatur oleh Negara, dengan bertanggung jawab Negara untuk melaksanakan itu pengaturan ini berarti usia awal, subjek penelitian dan metode pendidikan. Sedangkan pendidikan non-resep diserahkan kepada umat Islam untuk mengajar di rumah, masjid, melalui media, publikasi berkala dll tanpa dikenakan negara. Dalam kedua kasus, bagaimanapun, Negara bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pikiran dan pengetahuan (yang diajarkan) baik berasal dari doktrin intelektual Islam atau dibangun di atasnya.
The culture taught would be central to the correct development of the ummah’s youth and ensure the correct personalities are nurtured. The culture of any nation is the backbone of its existence and survival. Based on this culture, the Ummah’s civilization is founded; her goals and objective in life are defined. The Ummah is molded by this culture in one melting pot such that the Ummah becomes distinguished from other civilizations.
Budaya yang diajarkan akan menjadi pusat pengembangan yang benar dari pemuda umat dan memastikan kepribadian yang benar dipelihara. Budaya negara manapun adalah tulang punggung keberadaan dan kelangsungan hidup. Berdasarkan budaya ini, peradaban umat adalah didirikan; tujuan dan objektif dalam hidup adalah didefinisikan. Umat dibentuk oleh budaya dalam satu tempat bercampur sehingga umat menjadi dibedakan dari peradaban lain.
The Islamic culture is the knowledge built upon the Islamic aqeedah. This would include the science of tawheed, jurisprudence (fiqh), exegesis (tafseer) of the Qur’an and the Prophetic traditions (hadith). The culture would also include all the rules related to understanding such fields such as the knowledge of ijtihaad (scholarly exertion) the Arabic language, classification of the Prophetic traditions (mustalah al-hadith) and science of the foundations of jurisprudence (Usul). All of this is the Islamic culture as all of them in origin come from the Islamic aqeedah. Similarly the history of the Islamic Ummah is a part of this culture due to what it contains of events and incidents about its civilization (hadhara), celebrities (rijal), leaders and scholars. Pre-Islamic Arab poetry is also part of the Islamic culture as this field contains evidences that help us understand the words and syntax of the Arabic language, and consequently help in the making of ijtihaad, tafseer of the Qur’an and understanding hadith.
Budaya Islam adalah pengetahuan dibangun di atas aqeedah Islam. Ini akan meliputi ilmu tauhid fiqh, (yurisprudensi), penafsiran (tafsir) Al-Qur'an dan tradisi Nabi (hadits). budaya ini juga akan mencakup semua aturan yang berkaitan dengan pemahaman bidang-bidang seperti seperti pengetahuan Bagaim (tenaga ilmiah) bahasa Arab, klasifikasi tradisi Nabi (mustalah al-hadits) dan ilmu dasar-dasar yurisprudensi (Ushul). Semua ini adalah budaya Islam sebagai semuanya berasal dari berasal dari aqeedah Islam. Demikian pula sejarah umat Islam adalah bagian dari budaya ini karena apa yang berisi peristiwa dan kejadian tentang peradaban (hadhara), selebriti (Rijal), pemimpin dan cendekiawan. puisi Arab Pra-Islam adalah juga merupakan bagian dari budaya Islam sebagai bidang ini berisi bukti-bukti yang membantu kita memahami kata-kata dan sintaks bahasa Arab, dan karenanya membantu dalam pembuatan Bagaim, tafsir Al-Qur'an dan pemahaman hadis.
The Ummah’s culture creates the character of its individuals. It moulds the individual’s intellect and his method of judging things, statements and actions just as it moulds his inclinations, thereby influencing his mentality, disposition (nafsiyya) and behaviour (sulook). Thus the preservation and spread of the Ummah’s culture in society is among the chief responsibilities of the Islamic State. The Soviet Union historically fostered its youth upon Communist culture and attempted to prevent any infiltration of Capitalist or Islamic thought into its culture. The entire West nurtured its children upon its Capitalist culture that is built upon separation of religion from life. It organised and founded its life based upon that basis, and waged wars—as it continues to do so today—to prevent the Islamic culture from penetrating its doctrine and culture. The Islamic State endeavoured to implant the Islamic culture into its children and prevented anyone who calls for any thought not built upon the Islamic aqeedah. The Islamic state would carry its culture to other States and nations via da’wah. This will continue until Allah inherits the earth and whoever resides on it (i.e. until the Day of Judgement).
Kultur umat itu menciptakan karakter individu tersebut. Ini cetakan intelek individu dan metodenya dalam hal menilai, pernyataan dan tindakan sama seperti cetakan kecenderungan itu, sehingga mempengaruhi mentalitas nya, disposisi (nafsiyya) dan perilaku (sulook). Dengan demikian, pelestarian dan penyebaran budaya umat dalam masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab kepala Negara Islam. Uni Soviet dipelihara secara historis kaum muda pada budaya Komunis dan berusaha untuk mencegah infiltrasi kapitalis atau pemikiran Islam ke dalam budaya perusahaan. Seluruh Barat dipelihara anak-anaknya pada budaya kapitalis perusahaan yang dibangun di atas pemisahan agama dari kehidupan. Ini terorganisir dan didirikan hidupnya berdasarkan dasar itu, dan mengobarkan perang-seperti yang terus melakukannya hari ini-untuk mencegah budaya Islam dari penetrasi doktrin dan budaya. Negara Islam berusaha untuk menanamkan budaya Islam ke dalam anak-anak dan mencegah siapa pun yang panggilan untuk berpikir tidak dibangun di atas aqeedah Islam. Negara Islam akan membawa budaya ke negara lain dan negara melalui dakwah. Hal ini akan berlanjut hingga Allah mewarisi bumi dan siapa pun berada di atasnya (yaitu sampai hari kiamat).

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

0 komentar

Recent Comments

HAD'S FRIENDS bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh