manajemen pendidikan
BAB
II
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN
PRINSIP DAN MANAJEMENPENDIDIKAN
1.
Pengertian Prinsip
Prinsip
adalah pegangan hidup yang diyakini seseorang mampu membantu dirinya mencapai
tujuan hidup yang dia inginkan atau programkan.
Prinsip
adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam berfikir, bertindak, dan
sebagainya. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Prinsip
akan hancur jika ada unsur-unsur luar yang tidak sehaluan dengan tujuannya ikut
dicampur adukkan, selalunya unsur tersebut berwujud emosi. Contohnya, seseorang
memiliki prinsip menegakkan keadilan walau apapun yang dihadapi, tapi dalam
prosesnya, di 'cemari' dengan rasa iba dan kata maaf sehingga hilanglah
keadilan, terhentilah prinsip mencari keadilan.
Walaupun
terkadang terasa pahit, prinsip adalah ibarat janji kepada orang lain dan diri
kita sendiri. Tidak sepantasnya anda mengingkari janji tersebut atau mengelak
bahwa anda tidak pernah berjanji seperti itu. Jika janji tidak ditepati, jangan
heran jika ada relasi dan kerabat dekat anda berubah total menjadi tidak
percaya lagi pada anda dan menentang keputusan-keputusan anda.
2.
Pengertian Manajemen
a.
Menurut Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4)
Manajemen
pendidikan ialah proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.
b.
Menurut Castetter. (1996:198)
Educational
administration is a social process that take place within the context of social
system .
c.
Menurut Soebagio Atmodiwirio. (2000:23)
Manajemen
pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
d.
Menurut Engkoswara (2001:2)
Manajemen
pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai
tujuan yang disepakati bersama.
Jadi
dari beberapa pengertian di atas dapat di tarik sebuah pengertian bahwa Prinsip
Manajemen Pendidikan adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar
dalam berfikir untuk sebuah proses perencanaan, peng-organisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan guna mencapai
tujuan pendidikan
untuk mencapai
tujuan pendidikan.
B. PRINSIP-PRINSIP
YANG DIBANGUN DALAM PENDIDIKAN
Prinsip
yang digunakan dalam dunia pendidikan sangatlah komplek dan begitu rumit. Tapi
sebagai calon pengajar yang baik setidak-tidaknya harus mempunyai beberapa
prinsip yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar secara efektif dan
efesien. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perhatian
Dalam pembelajaran guru hendaknya tidak
mengabaikan masalah perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaknya
menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi
pelajaran yang sedang diajarkan.
2. Motivasi
Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah
guru selanjutnya memotivasi siswa. Walaupun siswa udah termotivasi dengan
kegiatan awal saat guru mengkondisikan agar perhatian siswa terpusat pada
materi pelajaran yang sedang berlangsung. Namun guru wajib membangun motivasi
sepanjang proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar siswa dapa mengikuti
pelajaran dengan baik.
3. Keaktifan
Siswa
Pembelajaran yang bermakna apabila siswa
aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan
menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas
langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi yang menimbulkan
aktivitas siswa.
4. Keterlibatan
Langsung
Pelibatan langsung siswa dalam proses
pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan
guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya
memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Pengulangan
Belajar
Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa
berlangsung secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan
supaya meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan
sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.
6. Materi
Pelajaran yang Merangsang dan Menantang
Kadang siswa merasa bosan dan tidak
tertarik dengan materi yang sedang diajarkan. Untuk menghindari gejala yang
seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir materi sedemikikan rupa
sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
7. Balikan
atau Penguatan kepada Siswa
Penguatan atau reinforcement mempunyai efek
yang besar jika sering diberikan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa
sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.
8. Aspek-aspek
Psikologi Lain
Setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda. Perbedaan individu baik secara fisik maupun secara psikis akan
mempengaruhi cara belajar siswa tersebut, sehingga guru perlu memperhatikan
cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut misalnya, mengatur
tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran , dll.
C. MACAM-MACAM
PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Untuk
menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah dilaksanakan
berdasarkan dalil-dalil umum manajemen atau yang lebih dikenal sebagai
prinsip-prinsip manajemen.
Dari
sekian banyak prinsip manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh
seorang calon manajer, diantaranya yang terpenting adalah:
1)
Prinsip Pembagian kerja
2)
Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab
3)
Prinsip Tertib dan Disiplin
4)
Prinsip Kesatuan Komando
5)
Prinsip Semangat Kesatuan
6)
Prinsip Keadilan dan Kejujuran
a.
Prinsip
Pembagian kerja
Bila
sebuah usaha berkembang, maka bertambah pulalah bidang-bidang pekerjaan yang
harus ditangani. Maka pembagian kerja diantara semua orang yang bekerja sama
dalam suatu usaha tersebut menjadi sangat penting. Di samping pembagian kerja
antara atasan dan bawahan (orang yang memimpin dan yang dipimpin).Dalam
pembagian kerja perlu diperhatikan penempatan orang-orang yang sesuai dengan
keahlian, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya. Tujuan pembagian kerja adalah
agar dengan usaha yang sama dapat diperoleh hasil kerja yang terbaik. Pembagian
kerja dapat membantu pemusatan tujuan, di samping juga merupakan alat terbaik
untuk memanfaatkan individu-individu dan kelompok orang sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing.
b.
Prinsip
Wewenang dan Tanggung Jawab
Setiap
orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu bidang pekerjaan tertentu dengan
sendirinya memiliki wewenang untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.Akan tetapi sebaliknya, semua wewenang tentu harus
disertai tanggung jawab terhadap atasan atau terhadap tujuan yang hendak
dicapai.Antara wewenang dan tanggung jawab harus seimbang, sehingga setiap
orang dapat memberikan tanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya.
Wewenang adalah hak memberikan perintah-perintah dan kekuasaan
meminta kepatuhan dari yang diperintah.Ada dua jenis wewenang, pertama wewenang
atau kekuasaan pribadi yang bersumber kepada kepandaian, pengalaman,
nilai moral, kesanggupan memimpin dan lain sebagainya, kedua wewenang resmi
yang diterima dari instansi yang lebih tinggi. Wewenang resmi yang diperoleh
dari atasan tidak akan mendukung tugas-tugas seseorang, jika tidak diimbangi
dengan wewenang pribadi.
Tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi atau kewajiban yang harus
dilakukan oleh seorang petugas.Untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawab ini
kepadanya harus diberikan wewenang, agar kepatuhan dapat diberikan oleh bawahan
dan sangsi dapat diberikan kepada bawahan yang tidak memberikan kepatuhan.
c.
Prinsip
Tertib dan Disiplin
Sebuah usaha yang dilakukan dengan
tertib dan disiplin akan dapat meningkatkan kualitas kerja, dan peningkatan
kualitas kerja akan pula menaikkan mutu hasil kerja sebuah usaha.
Hakekat dari kepatuhan adalah disiplin,
yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pimpinan dan petugas
atau para pekerja, baik persetujuan yang tertulis, lisan maupun yang berupa
peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
d.
Prinsip
Kesatuan Komando
Di dalam sebuah kapal tidak boleh
ada dua nakhoda, demikian pula di dalam sebuah usaha.Untuk setiap
tindakan setiap petugas harus menerima perintah dari hanya seorang atasan saja.
Bila tidak, berarti wewenang dikurangi, disiplin terancam, ketertiban
terganggu, dan stabilitas akan mengalami ujian.
Jika perintah datang dari hanya satu
sumber, maka setiap orang juga akan tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesuai dengan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
e.
Prinsip
Semangat Kesatuan
Makna peribahasa jawa ‘rukun
agawe santosa’ atau persatuan adalah kekuatan telah kita pahami dan
laksanakan sejak lama.Hal ini harus dipahami oleh setiap anggota kelompok yang
hendak melakukan sebuah usaha bersama. Dengan perkataan lain, dalam sebuah
usaha bersama, setiap orang harus memiliki jiwa kesatuan: merasa senasib
sepananggungan, dari yang paling atas sampai yang paling bawah. Sebab dengan
adanya semangat kesatuan yang teguh maka setiap orang akan bekerja dengan
senang dan memudahkan timbulnya inisiatif dan prakarsa untuk memajukan usaha.
f.
Prinsip
Keadilan dan Kejujuran
Semangat kesatuan hanya dapat dibina
jika prinsip keadilan dan kejujuran diterapkan dengan baik sehingga setiap
orang dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan setia.
Keadilan dituntut misalnya dalam penempatan tenaga kerja yang harus
benar-benar dipertimbangkan berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian
seseorang.Kecuali itu keadilan juga dituntut misalnya dalam pembagian
pendapatan (upah), sesuai dengan berat ringannya pekerjaan dan tanggung jawab
seseorang.
Kejujuran dituntut agar masing-masing orang bekerja pertama-tama
untuk kepentingan bersama dari usaha yang dilakukan, dan bukan mendahului
kepentingan pribadi.
Secara ringkas Dr. Awaluddin Djamin,
MPA mengatakan bahwa sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika dilakukan
berdasarkan prinsip KIS, singkatan dari Koordinasi, Integrasi,
dan Sinkronisasi. Menurut prinsip KIS sebuah usaha atau kegiatan itu
harus dilakukan dalam bentuk kerjasama, konsultasi, dan kesatuan tindak antara
bagian-bagian, baik secara horisontal maupun secara vertikal dan bersifat
menyeluruh untuk mencapai keselarasan, kebulatan, dan efisiensi.
Prinsip KIS tersebut dapat dijelaskan satu persatu sebagai
berikut.
Koordinasi adalah usaha untuk menghimpun dan sekaligus mengarahkan
kegiatan-kegiatan semua sarana atau alat di dalam organisasi (orang, uang,
bahan, metoda, dan sebagainya) kepada tujuan oranisasi.
Integrasi adalah usaha-usaha untuk menyatukan kegiatan–kegiatan
berbagai bagian atau unit dalam suatu organisasi, sehingga merupakan suatu
kebulatan pikiran maupun tindakan ke arah satu sasaran atau tujuan.
Sinkronisasi adalah usaha untuk menyelaraskan atau menyesuaikan kegiatan
dari berbagai bagian atau unit organisasi, guna tercapainya keserasian atau
keharmonisan tindakan dalam menuju sasaran atau tujuan.
Jika manajemen tidak dijalankan
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen di atas maka besar sekali
kemungkinannya akan timbul ‘mismanagement’ (salah urus). Banyak sebab
yang dapat menimbulkan lahirnya mismanagement, diantaranya yang
terpenting adalah:
a)
Belum adanya struktur organisasi
yang baik
b)
Rencana tidak sesuai dengan
kemampuan pelaksanaan
c)
Belum adanya keseragaman tentang
cara kerja (metoda) dan tata kerja antar bagian
d)
Belum adanya kesesuaian pendapat
antara pimpinan dengan pimpinan atau antara pimpinan dan bawahan.
D.
KESIMPULAN
1)
Prinsip Manajemen Pendidikan
adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam berfikir untuk sebuah proses
perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan
untuk mencapai
tujuan pendidikan.
2) Beberapa
prinsip yang dapat dibangun dalam dunia pendidikan, terutama sebagai tenaga
pengajar supaya proses belajar mengajar secara efektif dan efesien adalah:
a)
Perhatian
b)
Motivasi
c)
Keaktifan Siswa
d)
Keterlibatan Langsung
e)
Pengulangan Belajar
f)
Materi Pelajaran yang Merangsang dan
Menantang
g)
Balikan atau Penguatan kepada Siswa
h)
Aspek-aspek Psikologi Lain
3) Dan
Macam-macam Prinsip Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut:
a)
Prinsip Keadilan dan Kejujuran
b)
Prinsip Semangat Kesatuan
c)
Prinsip Kesatuan Komando
d)
Prinsip Tertib dan Disiplin
e)
Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab
f)
Prinsip Pembagian kerja
DAFTAR
PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2000. Landasan
Manajemen Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Made Pidarta, Prof. Dr.
2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
http://www.isi-ska.ac.id/elearning/etno/pertemuan4/materi4.html
http://www.geocities.com/guruvalah/Manaj_Pening_Mutu_Pend.html
Category: makalah PAI
0 komentar