pandangan qur'an tentang pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan kebutuhan asasi manusia, tanpa pendidikan manusia tidak dapat
mencapai kesempurnaan dirinya sebagai hamba Allah dan sekaligus khalifahNya.
Sebagai hamba Allah (sesuai naturnya) manusia berkewajiban mengikuti aturan serta
mentaati kehendak dan perintahNya. Oleh karena itu Allah senantiasa
mengingatkannya melalui para Rasul dan para ulama (termasuk para pendidik
muslim melalui proses pendidikan) supaya manusia tetap berada pada natur aslinya
yaitu patuh dan tunduk kepada Allah swt.
Dapat dipahami
bahwa al-Qur’an telah memberikan rambu-rambu yang jelas kepada kita tentang
konsep pendidikan yang komperehensif. Yaitu pendidikan yang tidak hanya
berorientasi untuk kepentingan hidup di dunia saja, akan tetapi juga
berorientasi untuk keberhasilan hidup di akhirat kelak. Karena kehidupan dunia
ini adalah jembatan untuk menuju kehidupan sebenarnya, yaitu kehidupan di
akhirat.
B.
Rumusan
Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari pendidikan?
2.
Bagaimana
pandangan al-Qur’an tentang pendidikan?
3.
Apa
tujuan pendidikan menurut al-Qur’an?
C.
Tujuan
penulisan
1.
Mengetahui
apa pengertian dari pendidikan.
2.
Mengetahui
bagaimana pandangan al-Qur’an tentang pendidikan.
3.
Mengetahui
tujuan pendidikan menurut al-Qur’an.
D.
Manfaat
penulisan
1.
Bagi
lembaga/institusi
Sebagai
kerangka acuan untuk mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.
2.
Bagi
guru/pengembang pendidikan
Sebagai masukan
bagi para pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan.
3.
Bagi
mahasiswa
Sebagai
pendalaman khusus mengenai materi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan
Pendidikan merupakan
usaha manusia yang dilakukan secara sadar dari orang dewasa untuk memeberikan
pengaruh pada anak didiknya agar dapat meningkatkan kedewasaan dan bertanggung
jawab atas segala tindakan atau perbuatannya secara moril.[1]
Menurut Drs.
Abu Ahmadi dalam bukunya sejarah Pendidikan, disebutkan bahwa Pendidikan adalah
semua kegiatan orang dewasa yang mempunyai nilai paedagogis bagi anak.
Menurut Drs.
Ngalim Purwanto dalam bukunya ilmu pendidikan teoritis dan praktis, disebutkan bahwa
pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak
untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Dalam buku lain
dikatakan bahwa Pendidikan adalah proses perubahan atau pengembangan diri anak
didik dalam segala aspek kehidupan sehingga terbentuklah suatu kepribadian yang
utuh baik sebagai makhluk sosial, maupun individu, sehingga dapat beradaptasi
dan hidup dalam masyarakat luas dengan baik, termasuk bertanggung jawab pada
diri sendiri, orang lain dan tuhannya.[2]
Dengan demikian
pengertian pendidikan pada hakekatnya adalah ikhtiyar manusia untuk membantu
dan mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang pada taraf insan rabbani.[3]
B.
Pandangan
al-Qur’an tentang pendidikan
Dalam al-Qur’an surat al-Qashash ayat 77
disebutkan:
Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
(QS: al Qashas 77)
Dalam sebuah
tafsir, kata “fiima” dipahami oleh Ibnu Asyur mengandung makna terbanyak
atau pada umumnya, sekaligus melukisakan tertancapnya ke dalam lubuk hati upaya
untuk mencari kebahagiaan ukhrawi melalui apa yang dianugerahkan Allah dalam
kehidupan dunia ini. Kemudian ayat ”wa laa tansa nashibaka min ad-dunya..” merupakan
larangan melupakan atau mengabaikan bagian seseorang dari kenikmatan duniawi.[4]
Kemudian dalam
tafsir lain tentang ayat di atas, pergunakanlah harta dan nikmat yang banyak
yang diberikan Allah kepadamu ini untuk mentaati Tuhanmu dan mendekatkan diri
kepadanya dengan berbagai macam pendekatan yang mengantarkanmu kepada perolehan
pahalanya di dunia dan akhirat. Janganlah kamu meninggalkan bagianmu dari
kesenangan dunia dari perkara makan, minum dan pakaian, karena tuhanmu
mempunyai hak terhadapmu, demikian pula keluargamu, mempunyai hak terhadapmu.[5]
Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui pendidikan proses
transformasi dan aktualisasi pengetahuan moderen sulit untuk diwujudkan.[6]
Dalam Islam
pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja,
melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education). Islam memotivasi
pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan dan pengetahuan. Tua
atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya mendapatkan porsi sama dalam
pandangan Islam dalam kewajiban untuk menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya
pengetahuan yang terkait urusan ukhrowi saja yang ditekankan oleh Islam,
melainkan pengetahuan yang terkait dengan urusan duniawi juga. Karena tidak
mungkin manusia mencapai kebahagiaan hari kelak tanpa melalui jalan kehidupan
dunia ini.
Islam juga
menekankan akan pentingnya membaca, menelaah, meneliti segala sesuatu yang
terjadi di alam raya ini. Membaca, menelaah, meneliti hanya bisa dilakukan oleh
manusia, karena hanya manusia makhluk yang memiliki akal dan hati. Selanjutnya
dengan kelebihan akal dan hati, manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang
ada di sekitarnya, termasuk pengetahuan.
Al-Qur’an telah
berkali-kali menjelaskan akan pentingnya pengetahuan dan pendidikan. Tanpa
pengetahuan dan pendidikan niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara.
Tidak hanya itu, al-Qur’an bahkan memposisikan manusia yang memiliki
pengetahuan dan pendidikan pada derajat yang tinggi.
Islam
menekankan akan pentingnya pengetahuan dan pendidikan dalam kehidupan manusia.
Karena tanpa pengetahuan niscaya manusia akan berjalan mengarungi kehidupan ini
bagaikan orang tersesat, yang implikasinya akan membuat manusia semakin
terlunta-lunta kelak di hari akhirat.
Dalam
al-Qur’an, manusia tidak dianjurkan hanya mencari pengetahuan dan pendidikan
yang hanya berorientasi pada urusan akhirat saja. Akan tetapi, manusia
diharapkan tidak melupakan pengetahuan tentang urusan dunia. Meskipun kehidupan
dunia ini hanyalah sebuah permainan dan senda gurau belaka, atau hanyalah
sebuah sandiwara raksasa yang diciptakan oleh Tuhan semesta alam. Namun, pada
dasarnya manusia diharapkan mampu menjaga keseimbangan dirinya dalam menjalani
realita kehidupan ini, termasuk dalam mencari pengetahuan.
C.
Tujuan
Pendidikan dalam Pandangan Al-Qur’an
Dalam al-Qur’an
surat al-Dzariyat ayat 56
Artinya :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. al-Dzariyat : 56)
Ayat ini dengan
sangat jelas menggambarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia
tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan
hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah.[7]
Tujuan
pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk
insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula
penciptaannya, yaitu sebagai abid (hamba). Sehingga dalam melaksanakan proses
pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai
pengabdian kepada Allah SWT semata.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Pendidikan
pada hakekatnya adalah ikhtiyar manusia untuk membantu dan mengarahkan fitrah
manusia supaya berkembang pada taraf insan rabbani.
·
Manusia
tidak dianjurkan hanya mencari pengetahuan dan pendidikan yang hanya
berorientasi pada urusan akhirat saja. Akan tetapi, manusia diharapkan tidak
melupakan pengetahuan tentang urusan dunia.
·
Tujuan
pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk
insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula
penciptaannya.
B.
Kata
Penutup
Alhamdulilah, dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT karena berkat kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan
namun kami yakin hasilnya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran kami harapkan.
Akhirnya kami berdoa semoga makalah ini dapat membawa manfaat dan
Allah SWT selalu menunjukkan kita jalan yang lurus, amin ya robbal alamin...
DAFTAR PUSTAKA
Khoiri, Nur M.Ag,
2011, Metodologi Pembelajaran PAI, INISNU, Jepara
Shihab, M.
Quraisy, 2002, Tafsir Al Mishbah Pesan, Kesan, Keserasian Al-Qur’an,
Lentera Hati, Jakarta
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, 1993, Terjemah Tafsir
Al-Maraghi, cv. Toha Putra, Semarang
Poerbakawatja, Soegardi, 1982,
Ensiklopedi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta
Hafidz, Hasan,
1989, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan dan Ilmu Jiwa, Ramadhani, Solo
Wordpress//tafsir-ayat-ayat-tentang-tujuan-pendidikan,2008/11/14/
[1]Soegarda Poerbakawatja,
Ensiklopedi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1982, hal. 257
[2] Hasan Hafidz, Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan dan Ilmu Jiwa, Ramadhani, Solo, 1989, hal. 12
[3] Nur Khoiri,
M.Ag, Metodologi Pembelajaran PAI, INISNU, Jepara, 2011
[4]M. Quraisy Shihab,
Tafsir Al Mishbah Pesan, Kesan, Keserasian Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta,
2002, hal. 405-406
[5] Ahmad Mustafa
Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, cv. Toha Putra, Semarang, 1993,
hal. 169
[7] Wordpress//tafsir-ayat-ayat-tentang-tujuan-pendidikan,2008/11/14/
Category: makalah PAI
0 komentar