metode ilmiah (IAD)
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada
dasarnya metode ilmiah itu merupakan suatu cara yang logis intuk memecahkan
suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan dasar metode yang
digunakan dalam IPA.
Dinamakan
metode ilmiah itu berasal dari suatu pengetahuan teori yang diperoleh dengan
cara yang khas khusus yaitu melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori,` dan semua itu saling kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lainya.
Sejak
abad ke-16 para ilmuwan mulai menggunakan metode itu dalam mempelajari alam
semesta ini. Dalam memecahkan suatu masalah itu dilakukan tahap demi tahap,
kemudian dikumpulka fakta-fakta yang berkaitan dengan msalah tersebut dan
mengujinya berulang-ulang, sehingga penelitiannya itu berjalan dengan khusus.
Dengan
demikian, maka proses kegiatan ilmiah mulai berputar lagi dalm suatu daur
sebagaimana yang telah ditempuh dalam rangka mendapatkan teori ilmiah.
2.
Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini kami akan
mencoba menyampaikan beberapa rumusan masalah yang akan kita kaji sebagaimana
berikut :
- Apa pengertian metode ilmiah?
- Apa saja sikap-sikap ilmiah?
- Bagaimana langkah-langkah metode ilmiah?
- Apa keunggulan dan kekurangan metode ilmiah?
3. Tujuan Penulisan
Dalam makalah yang kami susun
ini kami berharap agar tercapainya kompetensi sebagai berikut :
1. Dapat
menjelaskan pengertian metode ilmiah.
2. Dapat menjelaskan sikap-sikap ilmiah.
3. Dapat menjelaskan bagaimana langkah-langkah metode
ilmiah.
4. Dapat menjelaskan apa kekurangan dan keunggulan
metode ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE
ILMIAH
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Perkembangan pola pikir manusia telah di mulai sejak zaman Babylonia
kurang lebih 650 SM dimana orang percaya kepada mitos, ramalan nasib
aberdasarkan perbintangan.bahkan mereka percaya adanya banyak dewa. Ada dewa angin, dewa
matahari, dewa petir dan sebagainya.
Pangetahuan itu mereka peroleh dengan
berbagai cara,antara lain:
1.
Prasangka,
Yaitu membuat
keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai suatu obyek.
Contohnya adalah pada zaman babylonia, orang
percaya bahwa hujan dapat turun dari surga smpai ke bumi melalui
jendela-jendela yang ada di langit. Dengan
prasangka,orang sering keputusan yang keliru.prasangka hanya berguna untuk
mencari kemungkinan suatu kebenaran.
2.
Intuisi,
Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat
dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak
disadari.jadi,seolah-olah muncul begitu
saja pendapat itu tanpa dipikir.pengethuan yang dicapai dengan cara ini sukar
dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentu cocok
dengan kenyataan.
Contohnya
adalah seoarang astrolog disamping rumusannya sering menggunakan
intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang.
3.
Trial and Error
Yaitu metode coba-coba atau
untung-untungan.cara ini dapat diibaratkan seekor kera yang mencoba meraih
pisang dalam sebuah kerangkeng dari percobaan Kohler,seorang psikolog Jerman. Kera itu
dengan cara coba-coba akhirnya dapat
juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.
Pada zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para
ahli pikir atau para penguasa. Namun ajaran-ajaran ini banyak yang keliru
karena ahli-ahli pikir itu terlalu mengandalkan atas pemikran atau akal
sehat,dan kabenaran yang dianut itu adalah yang masuk akalnya.
Contohnya adalah setiap
hari kita lihat matahari terbit dari timur lalu terbenam di barat. Maka masuk
akallah bila dikatakan bahwa matahari
beredar mengelilingi bumi. Contoh lain,bila kayu dibakar maka berubah jadi api,
udara, dan abu (tanah). Maka menurut akal sehat unsur dasar pembentuk kayu itu
adalah tanah, api, udara.
Pengetahuan
yang didapat dengan cara-cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan
yang tidak ilmiah. Lalu bagaimanakah pengetahuan yang ilmiah atau yang disebut
ilmu pengetahuan itu? jawaban singkat dari pertanyaan tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a)
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah apabila pengetahuan itu memenuhi empat syarat
antara lain:
1.
Obyektif,
Artinya
pengetahuan itu sesuai dengan objeknya maksudnya adalah kesesuaian atau
dibuktikan dengan hasil pengindraan.
2.
Metodik,
Artinya
pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol.
3.
Sistematik,
Artinya
pngetahuan itu disusun dalam suatu sistem dimana satu sama lain saling
berkaitan dan saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan
yang utuh.
4.
Berlaku umum,
Artinya
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau
beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama
akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
b)
Ditinjau dari sejarah cara
berfikir manusia,pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh
pngetahuan yang benar, ialah:
1.
Cara yang didasarkan pada
rasio (paham rasionalisme).
2.
Cara yang didasarka pada
pengalaman (paham empirisme).
c)
Langkah-langkah penerapan
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Menentukan dan membeikan batasan kepada masalah yang dihadapi.
2.
Menentukan hipotesis atau
rumusan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
3.
Menguji dan mengadakan
verifikasi kesimpulan.
B. SIKAP ILMIAH
Salah satu aspek tujuan mempelajari ilmu
alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu
alamiah akan terbentuk sikap olmiah yang antara lain ialah:
1. Jujur,
Seorang
ilmuwan harus dituntut unttuk bersikap objektif dan jujur dalam melakukan
penelitiannya.
2. Terbuka,
Seorang
ilmuawan harus mempunyai pandangan yang luas, terbuka akan pendapat orang lain
dan bebas dari praduga.
3. Toleran,
Seorang
ilmuwan harus mempunyai sikap tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi,
jauh dari sikap angkuh, artinya ia masih mempertimbangkan pendapatnya dengan
pendapat orang lain.
4. Skeptis,
Seorang ilmuwan itu harus bersikap kritis
karena bila tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh mungkin ada
informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah oleh
karena itu suatu informasi memerlukan verifikasi dan perlu diuji kebenarannya
dengan bukti-bukti yang cukup stelah itu ilmuwan baru boleh mengambil
kesimpulan dan memberikan keputusan.
5. Optimis,
Seorang
ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu tidak
dapat dikrjakan, tetapi ia akan mengatakan, “berikan saya kesempatan untuk
memikirkan dan mencoba mengerjakan.” Bahkan rasa humor seorang imiwan ada
hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang, ia selalu
optimis.
6. Pemberani,
Ilmuwan
sebagai pencari kebenaran harus berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan,
kepura-puraan, kemunafikan, dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
7. Kreatif,
Ilmuwan
dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif sehingga dapat menimbulkan hal-hal
yang baru.
C. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILIMIAH
Langkah-langkah
operasional metode ilmiah tersebut adalah :
1. Perumusan masalah,
Yang dimaksud dengan masalah disini adalah
merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang obyek yag
diteliti.masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
2. Penyusunan hipotesis,
Yang dimaksud hipotesis adalah suatu
pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah
yangtelah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan dugaan sementara yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada.
Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban semntara dari permasalahan yang
harus diuji kebenarannya.
3. Pengujian hipotesis,
Yaitu
berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah
diajukan untuk memperlihatkan apakah tedapat fakta-fakta yang mendukund
jipotesis tersebut atau tidak.
4. Penarikan kesimpulan,
Penarikan
kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisi dari fakta(data0 untuk
melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak hipotesis itu
dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis.
Hipotesis yang diterima merupakan suatu pngetahuan yang kebenarannya telah
diuji secra ilmiah, dan merupakn bagian dari ilmu pngetahuan.
D. KETERBATASAN DAN KEUNGGULAN METODE ILIMIAH
Ada
beberapa keterbatasan dan keunggulan yang kami temukan, antara lain yaitu :
a)
Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah.
Kita telah mengetahui bahwa data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan ilmiah
itu berasal dari pengamatan.
Kita melakukan pengamatan dengan panca indra yang juga mempunyai
keterbatasan kemampuan untuk menangkap suatu fakta. Jadi kemungkinan keliru
dari penangkapan panca indra tetap ada, sehingga dengan demikian kemungkinan
keliru dari suatu kesimpulan ilmiah juga tetap ada.
Oleh karena itu, semua kesimpulan ilimiah atau kebenaran ilmu
pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA), bersifat tentatif. Artinya,
sebelum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu, maka kesimpulan
itu dianggap benar.
Sebaliknya, kesimpulan ilmiah yang dapat
menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu maka kesimpulan tersebut menjadi
kebenaran baru, sehingga tidak mustahil suatu kesimpulan ilmiah bisa berubah
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
b)
Keunggulan
Keunggulan metode ilmiah terkandung dalam
sifat obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum yang merupakan ciri khas
pengetahuan imiah yang akan membimbing kita pada sikap ilmiah yang terpuji
yaitu;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif, bersifat adil, dan itu semua
akan menjurus kearah hidup yang bahagia.
b. Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak absolut, hal ini dapat
menjurus kearah mencari kebenaran itu terus menerus.
c. Dengan ilmu pengetahuan, lorang lalu tidak percaya pada takhayul,
astronomi, maupun untung-untungan karena sesuatu dialam semesta ini terjadi
melalui suatu proses yang teratur.
d.
Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih banyak, imlu
pengetahuan yang kita peroleh tentunya akan sngat membantu pola kehidupan kita.
e.
Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tyidak berfikir secara prasangka,
tetapi berfikir secara terbuka atau obyektif, suka menerima pendapat orang lain
(toleran).
f.
Metode ilmiah membimbing untuk tidak percaya begitu sajapadasuatu kesimpulan
tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g.
Metode imiah juga membimbing kita selalu bersikap optiis, teliti, dan
berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan ilmiah kita adalah
benar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan
sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah, diantaranya, jujur,
terbuka, toleran,
skeptis, optimis, pemberani, dan kreatif. Adapun
langkah-langkah oprasionalnya adalah perumusan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum, dan
kebenarannya telah teruji secara empiris.
B.
Saran
Dalam mempelajari ilmu alamiah itu yang
paling penting ialah menerapkan metode ilmiah ini tidak harus selalu berurutan
lagkah demi langkah, tetapi yang paling penting ialah pemecahan masalah untuk
mendapatkan kesimpilan umum yang didasarkan atas keinginan, prasangka,
kepercayaan atau pertimbangan lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. W, Supartono Drs.MM,dkk.2004.Ilmu Alamiah Dasar.Bogor: Ghalia Indonesia.
2. Purnama, Hari Ir.1986.Ilmu Alamiah Dasar
Materi Pokok Universitas Terbuka.
3. http://www.blogger.com/profile/.ilmu
alamiah dasar.
4. http;//ilmu
alamiah dasar/.blogspot.com.
Category: makalah PAI
0 komentar