Recent Posts

ingatan (ilmu jiwa pendidikan)

Unknown | 12:29:00 | 0 komentar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Segala macam belajar selalu melibatkan apa yang dinamakan dengan ingatan. Maka dari itu jika kita tidak dapat memunculkan kembali pengalaman pada ingatan kita maka kita tidak akan dapat belajar apa-apa.
Kehidupan hanya merupakan pengalaman sementara yang sedikit berkaitan  antara satu dengan yang lain, kita bahkan tidak dapat melakukan percakapan walau yang paling sederhana sekalipun.
Untuk berkomunikasi kita harus mengingat pikiran yang akan kita ungkapkan dan juga pikiran yang baru disampaikan pada kita. Tanpa ingatan kita tidaak dapat merefleksikan diri kita sendiri, karena pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan yang mana hanya dapat terlaksana dengan adanya ingatan.
Pendek kata, bila kita memikirkan apa makna menjadi manusia itu kita harus mengakui bahwa ingatan merupakan pusat segalanya.
B.     Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang di atas, maka penyusun mempunyai rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari istilah ingatan?
2.      Apa saja sifat yang ada pada ingatan?
3.      Apa fungsi dari ingatan?
4.      Apa pengertian dari istilah kelupaan?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui apa  pengertian dari istilah ingatan.
2.      Mengatahui sifat dari ingatan.
3.      Mengerti apa saja fungsi dari ingatan.
4.      Mengetahui apa pengertian dari istilah kelupaan.

BAB II
PEMBAHASAN
PERISTIWA-PERISTIW KEJIWAAN

A.    Ingatan
1.      Pengertian
Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dan masa lalu. Dengan adanya kemampuan mengingat, hal itu menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan, dan juga menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami.
Apa yang dialami manusia tidak seluruhnya hilang, tetapi disimpan dan apabila diperlukan maka akan ditimbulkan kembalihal ini tidak berarti bahwa semua yang telah dialami akan tetap tinggal dalam ingatan. Tetapi terkadang justru ada hal-hal yang terlupakan atau sulit ditimbulkan kembali. Atas hal tersebut apabila ada yang membahas tentang ingatan, secara otomatis juga akan membahas tentang kelupaan. Karena ingatan adalah kemampuna yang terbatas.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa sebuah ingatan berhubungan dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang dapat diingat adalah hal-hal yang sudah pernah dialami. Dan bila ditinjau lebih lanjut, sebuah ingatan tidak hanya mempunyai kemampuan untuk menyimpan hal-hal yang telah dialami, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menerima, menyimpan dan juga memunculkan kembali.
Orang dapat mengingat suatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat tersebut adalah hal-hal atau kejadian yang pernah dialaminya. Dengan kata lain peristiwa atau kejadian yang diingat tersebut pernah dimasukkan ke dalam jiwanya kemudian disimpan dan suatu saat kejadian yang dialaminya tersebut ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Dengan demikian, maka ingatan merupakan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau yang dilaluinya.[1]
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ingatan terdiri dari tiga fungsi, yaitu menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali.

2.      Sifat-sifat
Mengenai sifat yang ada pada ingatan, ada beberapa yang dapat kami jelaskan, yaitu :
a.       Cepat
Maksudnya adalah dalam waktu singkat dapat memahami sesuatu hal tanpa mengalami kesukaran yang berarti.
b.      Setia
Kesan yang diterima akan disimpan dengan baik, tidak berubah, dan tetap cocok dengan keadaan saat menerima.
c.       Teguh
Yaitu dapat menyimpan kesan dalam waktu yang lama dan tidak mudah lupa.
d.      Luas
Ingatan mampu menyimpan kesan yang sangat banyak.
e.       Siap
Maksudnya adalah dengan mudah dapat menimbulkan kembali atau memproduksi kesan.[2]



Lihat gambar skema


Menerima          Menyimpan            Memproduksikan



                     Setia – Teguh – Luas

3.      Fungsi-fungsi ingatan
Tentang fungsi dari ingatan, penyusun telah sedikit menyinggung pada pembahasan sebelumnya. Yaitu ada tiga fungsi ingatan :
1)     Fungsi Menerima (Learning)
            Menerima merupakan fungsi yang pertama dari ingatan. Apa yang diterima oleh ingatan adalah hal-hal yang pernah dialami seseorang. Bagaimanakah seseorang memperoleh pengalaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Dengan cara sengaja
Yaitu apabila seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman atau pengetahuan. Hasil yang didapatkan adalah lebih mendalam dan lebih luas, misalnya dalam memahami pelajaran.
b.      Dengan cara tidak sengaja
Yaitu apa yang dialami seseorang itu dengan tidak sengaja dimasukkan dalam ingatannya, misalnya gelas bila jatuh maka akan pecah.[3]

Adapun fungsi menerima (learning) menurut cara memahaminya juga dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Secara mekanis
Yaitu menghafal secara mesin tanpa menghiraukan apa artinya. Hasil yang didapat biasanya tidak tahan lama dan lekas lupa.
b.      Secara logis
Yaitu menghafal dengan cara mengenal dan memperhatikan artinya. Hasilnya lebih tahan lama dan tidak lekas lupa.[4]

            Berdasarkan atas penelitian-penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan individu untuk menerima ataupun memasukkan apa yang telah dipelajari itu terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Ada yang termasuk cepat dalam menerima apa yang telah dipelajari dan ada juga yang sebaliknya. Cepat atau lambatnya seseorang dalam menerima apa yang dipelajari merupakan sifat ingatan yang berkaitan dengan kemampuan memasukkan atau menerima (learning).
            Selain berbeda dalam hal cepat atau lambatnya ketika menerima atau memasukkan apa yang dipelajari, tiap orang juga berbeda dalam hal banyak sedikitnya hal atau materi-materi yang dapat diterima atau dimasukkan.
            Orang yang dapat mempelajari atau memasukkan banyak materi ke dalam ingatannya itu berarti bahwa orang tersebut mempunyai ingatan yang luas. Namun sebaliknya bila individu hanya dapat mempelajari atau memahami materi yang sedikit pada suatu waktu tertentu, itu disebut bahwa individu yang bersangkutan mempunyai ingatan yang sempit.

2)     Fungsi Menyimpan
            Fungsi kedua dari ingatan adalah menyimpan apa yang telah dipelajari atau dipahami. Masalah yang timbul berkaitan dengan fungsi menyimpan adalah bagaimana apa yang telah dipelajari itu dapat disimpan dengan baik sehingga pada saat tertentu dapat ditimbulkan kembali saat dibutuhkan.
            Seperti diketahui bahwa setiap proses belajar adalah meninggalkan jejak-jejak dalam jiwa seseorang. Dan jejak (fraces) itu untuk sementara disimpan dalam ingatan dan suatu waktu dapat ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut disebut dengan memory fraces.
            Sekalipun dengan memory fraces memungkinkan seseorang mengingat apa yang telah dipelajari, tetapi tidak semua memory fraces ini akan tetap tinggal dengan baik karena memory ini suatu waktu dapat hilang. Dalam keadaan inilah yang disebut kelupaan.
            Di samping memory fraces tersebut dapat saja hilang, memory fraces juga dapat berubah tidak seperti semula. Ada kemungkinan bagian-bagiannya akan berubah sehingga apabila ditimbulkan kembali untuk diingat, maka apa yang muncul itu tidak seperti apa ynag sudah dipelajari.
            Hal ini disebut bahwa ingatan tersebut tidak bersifat setia karena apa yang diingat dapat berubah atau berkurang dari keadaan pada waktu dipelajari dan ada bagian-bagian yang hilang yang tidak dapat diingat kembali.


3)     Fungsi Menimbulkan Kembali
            Fungsi ketiga dari ingatan ialah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Dalam menimbulkan kembali apa yang disimpan dalam ingatan dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu :
a.       Mengingat Kembali (to recall)
      Dalam proses ini seseorang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat tanpa dibantu adanya obyek sebagai stimulus (rangsangan) untuk dapat mengingat kembali.
      Seperti misal orang dapat mengiingat kembali tentang ciri-ciri orang lain yang menjambret tas miliknya sekalipun jambret tersebut sudah tidak ada.
b.      Mengenal Kembali (to recognize)
      Dalam proses ini, orang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat atau apa yang telah dipelajari dengan adanya bantuan obyek sebagai stimulus (rangsangan) yang harus diingat. Jadi, dalam proses mengenal kembali seseorang tersebut dibantu dengan adanya obyek sebagai rangsangan untuk mengenal kembali.
      Misalnya ada sepeda yang telah hilang dan yang ditemukan kembali oleh pihak kepolisian. Seseorang yang merasa kehilangan diperkenankan untuk memeriksa apakah itu miliknya atau bukan. Sepeda ini adalah sebagai obyek yang dijadikan stimulus (rangsangan) untuk mengingat kembali apakah sepeda itu benar miliknya atau bukan.
      Karena pada proses mengenal kembali seseorang dibantu dengan adanya obyek, maka besar kemungkinan apa yang tidak dapat diingat itu lebih mudah untuk diingat kembali. Oleh karena itu, sering dikemukakan bahwa mengenal kembali itu lebih mudah apabila dibandingkan dengan mengingat kembali.


B.     Kelupaan
            Berbicara mengenai ingatan sebenarnya juga berbicara mengenai kelupaan, karena ingatan dan kelupaan dapat diibaratkan sebagai sekeping mata uang yang bermuka dua. Satu sisi dengan dengan sisi lain tidak dapat dipisahkan. Hubungaan antara apa yang diingat dengan apa yang dilupakan merupakan perbandingan terbalik. Ini berarti bahwa makin banyak yang diingat maka akan semakin sedikit yang dilupakan, begitu juga sebaliknya.
                         Sedangkan kelupaan atau lupa itu sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat menimbulkan kembali kesan-kesan yang telah disimpannya.
                        Adapun penyebab kelupaan adalah sifat ingatan dalam menyimpan kesan tidak teguh, atau karena ada gangguan ingatan yang disebut dengan amnesia.
                        Cepat lambatnya gejala kelupaan tidak sama dalam semua situasi dan juga berbeda antar individu yang bersangkutan. Artinya bagi seseorang individu akan lekas lupa terhadap sesuatu hal atau keadaan tetapi juga sukar melupakan sesuatu hal atau keadaan yang lain.
                        Berhubung dengan kemungkinan banyak hal yang telah dipelajari akan terlupakan, maka langkah praktis agar ingatan tersebut tetap baik diperlukan adanya ulangan-ulangan dari bahan-bahan yang dipernah dipelajarinya. Makin sering bahan tersebut diulang maka bahan tersebut akan sering ditimbulkan dalam alam kesadaran. Jadi semakin seseorang mengadakan ulangan mengenai bahan yang dipelajari akan makin sedikitlah hal-hal yang dilupakan. Sehingga akhirnya bahan tersebut akan dapat dikuasai dengan baik.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dengan masa lalu.
2.      Ingatan adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan.
3.      Sifat-sifat ingatan yaitu cepat, setia, teguh, luas, dan siap.
4.      Fungsi menerima
a.       Cara memperoleh ingatan yaitu dapat dilakukan dengan cara sengaja dan tidak sengaja.
b.      Fungsi memahami menurut cara memahaminya juga ada dua, yaitu mekanis dan logis.
5.      Fungsi menyimpan
            Masalah yang timbul berkenaan dengan fungsi menyimpan adalah bagaimana agar apa yang sudah dipelajari dapat disimpan dengan baik sehingga pada saat tertentu dapat ditimbulkan kembali.
6.      Fungsi menimbulkan kembali
Dalam kejadian ini dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu :
·         Mengingat kembali (to recall)
·         Mengenal kembali (to recognize)
7.      Kelupaan adalah suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak mampu menimbulkan kembali kesan-kesan yang telah disimpan. 


DAFTAR PUSTAKA

1.      Ahmad Abu  dan M. Umar, Psikologi Umum, 2003.
2.      Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi, 2003.
3.      Atkinson, Rita, Pengantar Psikologi, Jakarta : Erlangga, 1983.






[1] Bimo walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi, 2003, hal. 145
[2] Abu Ahmad dan M. Umar, Psikologi Umum, hal. 40
[3] Bimo walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi, 2003, hal. 148
[4] Abu Ahmad dan M. Umar, Psikologi Umum, 2003, hal. 41

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

0 komentar

Recent Comments

HAD'S FRIENDS bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh