Recent Posts

Pengaruh Pelaksanaan Salat Malam terhadap Ketenteraman Jiwa Santri Pondok Pesantren

Unknown | 23:08:00 | 0 komentar



Bab I
Pendahuluan


Islam sebagai agama yang bermuara pada prinsip rahmatan lil alamin, sebenarnya telah memberikan pedoman dasar bagi permasalahan hidup manusia. Diantara ajaran Islam yang dapat digunakan sebagai terapi terhadap gangguan kejiwaan untuk mencapai kebahagiaan dan ketenteraman jiwa adalah salat, sebagaimana firman Allah:


Artinya, “…dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku” (Q.S. Thaha: 14).[1])

            Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa fungsi mengingat Allah (dzikrullah) adalah untuk menenteramkan batin atau jiwa manusia, sebagaimana firman-Nya:



Artinya, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Ra’d: 28).[2])

Salat malam merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah sekaligus sebagai sarana pendekatan secara psikhis. Salat malam sangat dianjurkan oleh Allah yang dalam ayat-Nya merupakan suatu ibadah tambahan dan Allah akan memberikan tempat yang terpuji bagi hamba yang mau melaksanakannya. Tentang salat malam, dalam Alquran surat Al-Isra’ ayat 79, disebutkan:



Artinya, “Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (Q.S. Al-Isra’: 79).[3])

Pada dasarnya hikmah salat malam tidak jauh berbeda dengan salat-salat yang lain. Hikmah salat malam itu antara lain:     
1.      mendekatkan diri kepada Allah
2.      sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan
3.      sarana untuk berdzikir (mengingat) kepada Allah, pengabdian total dan tawakkal kepada-Nya
4.      membina kepribadian muslim
5.      menimbulkan jiwa yang tenang
6.      terhindarnya manusia dari perbuatan keji dan mungkar
7.      menjaga kesehatan jasmani
8.      Allah akan memberikan tempat yang terpuji bagi hamba yang mau melaksanakannya.

Untuk memperoleh hikmah-hikmah salat tersebut di atas, seseorang harus menjalankan salat secara benar, yang dilakukan secara terus menerus dan sempurna rukun dan syarat, maupun kekhusyu’an dan menghadirkan hati.
Bagi santri salat malam dapat dijadikan motivator dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar, sehingga dalam belajar para santri dapat menghadapinya dengan pikiran yang terang dan hati yang tenang. Dengan melaksanakan salat malam para santri akan selalu dekat dengan Allah, karena salat malam juga merupakan sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus sebagai latihan agar senantiasa beribadah dan memiliki jiwa yang bersih dan tunduk kapada-Nya. Pada waktu melaksanakan ibadah malam itu, santri bisa mengabdi secara total dan tawakkal kepada Allah, sehingga diharapkan menjadi sosok yang bepribadi kokoh, jiwanya juga selalu tenteram. 

A.     Alasan Pemilihan Judul

Peneliti mengetengahkan judul  “Pengaruh Pelaksanaan Salat Malam terhadap Ketenteraman Jiwa Santri Pondok Pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang”, karena  merasa salat malam sangat penting untuk dilaksanakan sebagaimana yang terkandung dalam ayat Allah tersebut; dalam hal ini untuk ketenteraman jiwa, khususnya jiwa santri pondok pesantren      At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
Bagi santri salat malam dapat dijadikan motivator dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar. Dengan melaksanakan salat malam diharapkan santri dapat meningkatkan aktivitas belajar, sehingga dalam belajar para santri dapat menghadapinya dengan pikiran yang terang dan hati yang tenang. Hikmah melaksanakan salat malam adalah para santri akan selalu dekat dengan Allah, dan tidak melalaikan tugasnya sebagai  pelajar, karena belajar juga merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan untuk mencari pengetahuan yang belum ataupun tidak diketahuinya.
Salat malam juga merupakan sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus sebagai latihan agar senantiasa beribadah dan memiliki jiwa yang bersih dan tunduk kepada Allah SWT. Salat malam juga merupakan sarana untuk mengingat (berdzikir) kepada Allah. Pada waktu melaksanakan ibadah malam itu, santri bisa mengabdi secara total dan tawakkal kepada-Nya. Hikmahnya, akan jadi sosok yang berpribadi kokoh, jiwanya juga sesalu tenteram.
Mengingat pelaksanaan salat malam mempunyai arti penting dalam mencapai ketenteraman jiwa, maka dipandang perlu untuk diadakan penelitian  pelaksanaannya, dan pengaruhnya terhadap ketenteraman jiwa, khususnya terhadap santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang yang mayoritas adalah pelajar.

B.     Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan dalam menafsirkan judul maka perlu diberikan beberapa penegasan istilah yang berkenaan dengan judul penelitian ini, yaitu:
1.      Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau kemampuan yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya)[4]); maksudnya adalah pengaruh yang timbul pada jiwa seseorang yang melaksanakan salat malam.
2.      Pelaksanaan
Pelaksanaan berarti proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dsb).[5]) Dalam hal ini pelaksanaan salat malam yang dilakukan oleh para santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
3.      Salat Malam
Menurut Sayyid Sabieq salat adalah ibadah yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.[6]) Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan salat malam adalah salat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, seperti tahajjud, witir, istikharah dan hajat.
4.      Ketenteraman Jiwa
Ketenteraman bararti keamanan, ketenangan (hati, pikiran).[7]) Jiwa berarti seluruh kehidupan batin manusia.[8]) Ketenteraman jiwa atau istilah lain ketenangan jiwa adalah jiwa yang telah yakin akan perkara yang haq dan tiada lagi perasaan syak, berpegang teguh pada ketentuan syariat sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh nafsu syahwat dan berbagai keinginan.[9])
5.      Santri
Santri dalam arti sempit berarti mereka yang belajar di pondok pesantren, sedang dalam arti luas adalah untuk mewujudkan seorang muslim yang saleh, menjalankan prinsip-prinsip Islam menurut cara yang diajarkan ulama ortodoks.[10])
6.      Pondok Pesantren
Menurut Manfred Ziemek, kata pondok berasal dari funduq (Arab) yang berarti rumah tidur atau wisma sederhana, sedangkan kata pesantren berasal dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -an yang berarti menunjukkan tempat, maka artinya adalah “tempat para santri”[11]): di mana para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai.[12])
Sedangkan pengertian pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kampus) di mana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang Kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal.[13]) Adapun yang dimaksud pondok pesantren di sini adalah pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
Dari penegasan istilah di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan “Pengaruh Pelaksanaan Salat Malam terhadap Ketenteraman Jiwa Santri Pondok Pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang”, adalah kemampuan yang timbul pada jiwa seseorang (santri) yang melaksanakan salat malam (tahajjud, witir, istikharah dan hajat), sehingga dalam jiwa orang tersebut merasakan adanya keamanan, ketenangan (hati, pikiran) dan terhindar dari perasaan syak, dan tidak mudah terombang-ambing oleh nafsu syahwat dan berbagai keinginan. Dalam hal ini khususnya adalah jiwa santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.

C.     Permasalahan

Bertitik tolak dari latar belakang alasan pemilihan judul serta definisi operasional yang dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.      Bangaimana tingkat pelaksanaan salat  malam yang  dilaksanakan  oleh  santri  pondok  pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang ?
2.      Bagaimana tingkat ketenteraman jiwa santri pondok pesantren                At-Thohiriyah Pedurungan Semarang ?
3.      Seberapa jauh salat malam yang dilakukan itu berpengaruh terhadap ketenteraman jiwa santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang ?

D.    Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan salat malam yang dilakukan oleh santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
2.      Untuk  mengetahui  tingkat  ketenteraman  jiwa  santri  pondok  pesantren   At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
3.      Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelaksanaan salat malam terhadap ketenteraman jiwa santri pondok pesantren  At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.

E.     Hipotesis

Hipotesis dari arti katanya berasal dari dua penggalan kata, yaitu “hypo” yang artinya dibawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.[14])
Adapun hipotesis yang diajukan berdasarkan permasalahan di atas adalah  “Pelaksanaan salat malam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketenteraman jiwa santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang”

F.     Metodologi Penelitian

1)      Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian[15]), sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[16]) Suharsimi Arikunto berpendapat “Untuk sekedar encer-encer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika objeknya besar maka dapat diambil antara 10 – 15%  atau 20 – 25% atau lebih”.[17]) 
Berdasarkan pertimbangan di atas maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang yang seluruhnya berjumlah 150 santri. Sedangkan sampel yang di ambil adalah 20 % dari 150 santri, sehingga sampelnya adalah 30 santri.
2)      Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.[18]) Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu:
a)      Pelaksanaan salat Malam (variabel bebas), dengan indikator:
(1)   Macam-macam salat malam
(2)   Frekuensi pelaksanaan salat malam
(3)   Motivasi melaksanakan salat malam
(4)   Kegunaan / hikmah melaksanakan salat malam.
b)      Ketenteraman Jiwa (variabel terikat), dengan indikator:
(1)   Kemampuan menahan hawa nafsu
(2)   Kesabaran dan tawakkal
(3)   Merasa dekat dengan Allah.

3)      Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a)      Metode Interviu
Metode ini merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data”.[19])
b)      Metode Angket
Metode angket juga disebut metode “questioner”.[20])  Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui/dialami”.[21]) Dari pendapat di atas maka angket diartikan sebagai suatu daftar yang berisikan pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang menjadi sasaran angket tersebut (responden). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan salat malam dan ketenteraman jiwa santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang
c)      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan dokumen-dokumen yang ada. Dengan metode ini dapat diperoleh cacatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian. Menurut    Suharsimi Arikunto metode dokumentasi adalah; “Metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, leger, agenda dan sebagainya”.[22])
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya, struktur organisasi, letak geografis, keadaan sarana dan prasarana pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
d)     Metode Pengamatan atau Observasi
Observasi ialah “Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan kepada obyek penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung”[23], dan terkadang dengan berpartisipasi.
Metode ini digunakan untuk menggali data tentang letak geografis, sarana dan prasaran serta keadaan santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan Semarang.
4)      Metode Analisis Data
Hal ini dilakukan untuk mengolah data mentah yang telah diperoleh dari kancah penelitian. Data dianalisis dengan analisis kuantitatif melalui pendekatan statistik. Adapun tahapan-tahapan dalam mengolah data dan menganalisisnya adalah sebagai berikut:
a)      Analisis Pendahuluan
Analisis ini digunakan dalam pengelompokkan data, kemudian dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada tiap variabel; dengan memberikan skor atau nilai pada tiap-tiap alternatif jawaban sebagai berikut:
-          Alternatif jawaban a dengan skor 4, interval 3.50 – 4.49 dengan kriteria baik sekali.
-          Alternatif jawaban b dengan skor 3, interval 2.50 – 3.49 dengan         kriteria baik.
-          Alternatif jawaban c dengan skor 2, interval 1.50 – 2.49 dengan kriteria cukup/sedang.
-          Alternatif jawaban d dengan skor 1, interval 0.50 – 1.49 dengan kriteria kurang.
b)      Analisis Uji Hipotesis
Dalam analisis ini akan diadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel frekuensi yang ada dari analisis pendahuluan. Maka untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan salat malam terhadap ketenteraman jiwa santri, digunakan rumus analisis regresi satu prediktor, dengan rumus sebagai berikut:
  S2reg
                        F reg =
                                      S2res

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
(1)   Mencari skor deviasi, dengan rumus:
    (S X)2
(a)   



S x2 = SX2             
                               N
    (S Y)2
(b)  



S y2 = SY2            
                               N
    
     (S X) (SY)
(c)   



S xy = SXY –            
                                    N
(2)   Mencari persamaan garis regresi, dengan rumus:
Y’ = a + bx
(a)    Mencari  b, rumusnya:
 S xy



b = 
       S x2
(b)  



Mencari  a, rumusnya:
a = Y – bX
Keterangan:
Y’ = garis lurus
a   = intercept
b   = coefisient regresi (slope)

(3)   Mencari harga F dengan skor deviasi, dengan rumus
                    (S xy)2
(a) SS reg =
                      Sx2
        Sy2 - (S xy)2
(b)  



SS res =
Sx2
                                             SS reg
(c)   



S2 reg =
                       k
                                              SS res
(d)  



S2 reg =
                      N-k-1
                                      
                    S2reg
      (e) F reg =
                          S2res

Keterangan:
F reg   = koefisien korelasi F
S2reg  = varian regresi
S2res  = varian residu
SSreg = jumlah kuadrat keseluruhan regresi
SS res = jumlah kuadrat error control
N      = jumlah responden
K      = prediktor [24])
c)      Analisis Lanjut
Analisis ini digunakan untuk membuat interpretasi dengan jalan membandingkan harga F reg dengan harga F t, maka  akan diketahui
1.      Jika Freg > Ft 5% atau 1% maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima)
2.      Jika Freg < Ft 5% atau 1% maka hasilnya non-signifikan (hipotesis tidak diterima)

G.    Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulisan dibagi menjadi:
1)      Bagian muka (Preliminiarries)
Pada bagian ini terdiri dari halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.
2)      Bagian isi (batang tubuh) yang terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
Bab      I :  Pendahuluan, dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan    pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode penulisan skripsi dan sistematika penulisan skripsi.
Baba   II : Merupakan landasan teori yang berkaitan dengan teori-teori yang terdapat di dalam berbagai literatur. Dalam bab ini dibahas tentang pelaksanaan salat malam (qiyamullail) yang meliputi: pemgertian salat malam, macam-macam salat malam, dasar pelaksanaan salat malam, adab melaksanakan salat malam, kaifiat melaksanakan salat malam dan fadhilah (hikmah) melaksanakan salat malam. Dalam bab ini juga di bahas tentang ketenteraman jiwa yang meliputi:  pengertian ketenteraman jiwa, faktor-faktor pendukung dan penghambat ketenteraman jiwa, pentingnya salat malam bagi jiwa, kemampuan menahan hawa nafsu, kesabaran dan tawakkal,  merasa dekat dengan Allah, dan hubungan antara pengaruh pelaksanaan salat malam dengan ketenteraman jiwa.
Bab   III : Merupakan laporan hasil penelitian yang merupakan kondisi realistik di lapangan penelitian. Bab ini memaparkan situasi umum pondok pesantren At-Thohiriyah Semarang yang meliputi: latar belakang berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan santri, serta sarana dan prasarana; juga tentang situasi khusus yang meliputi: data tentang pelaksanaan salat malam dan ketenteraman jiwa santri pondok pesantren At-Thohiriyah Pedurungan  Semarang.
Bab   IV : Merupakan analisis data tentang pengaruh pelaksanaan salat malam  terhadap  ketenteraman jiwa santri  pondok  pesantren  At-Thohiriyah Pedurungan Semarang. Bab ini terdiri tiga tahap yaitu: analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
Baba   V : Merupakan bab terakhir yang meliputi simpulan, saran-saran dan penutup.
3)      Bagian akhir, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat pendidikan peneliti.





        [1]) Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H., dkk.,    Alquran dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Alquran, Depag. R.I., Jakarta, PT. Kumudasmoro Grafindo, Semarang 1994, hlm. 477. 

        [2]) Ibid, hlm. 373.
        [3]) Ibid, hlm. 436.
        [4]) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hlm. 474.

        [5])  Ibid., hlm. 554.

        [6]) Sayyid Sabieq, Fiqhus Sunnah, Juz. I, Darul Hayan, Kuwait, t.th., hlm.90.

        [7]) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op.cit., hlm. 1040.

            [8]) Ibid., hlm.416.
        [9]) Ahmad Mustofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Juz. 30, CV. Toha Putra Semarang, 1970, hlm. 259.

        [10]) Depag  RI., Ensiklopedi Islam, Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana, Perti Agama, Jakarta, 1987, hlm. 819.

        [11]) Dr. dr. Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alterrbatif Masa Depan, Gema Insani Press, Jakarta, 1997, hlm. 70.

        [12]) Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, LP3ES, Jakarta, 1982, hlm. 44.

        [13]) Prof. HM. Arifin, M.Ed., Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 240.

        [14]) Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktik Rineka Cipta, Jakarta, cet.VII, 1991, hlm. 62.

        [15]) Ibid, hlm. 102.

        [16]) Ibid, hlm. 104.

        [17]) Ibid, hlm. 107.
        [18]) Ibid, hlm. 91.

        [19]) Drs. Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa, Bandung, 1987, hlm. 83.

        [20]) Prof. Dr. Sutrisno Hadi, M.A., Metodologi Reseacch, jilid I, Yayasa Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985, hlm. 158

        [21]) Dr. Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 124.
        [22]) Ibid,, hlm. 131.

            [23]) Drs. Muhammad Ali, op.cit., hlm. 91.
        [24]) Drs. Muslim, Aplikasi Analisis Regresi Dalam Pendidikan, FT. WS., Semarang, 1996, hlm. 181.

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

0 komentar

Recent Comments

HAD'S FRIENDS bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh bagi ngilmu lan kaweruh