Studi Korelasi Antara Aktivitas Keagamaan Orang Tua dengan Sikap Keagamaan Anak
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting,
bukan hanya sebagai pendidik dan pembimbing saja, tetapi juga sebagai pembina
kesiapan anak dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam, oleh karena itu orang tua
harus mampu menjadi tauladan bagi putra-putrinya. Menurut Zakiyah Daradjat
bahwa: pembentukan sikap, pembinaan moral dan pribadi pada umumnya, terjadi
melalui pengalaman sejak kecil. Pendidik atau pembina pertama adalah orang tua,
kemudian guru. Semua pengalaman yang dilalui oleh anak waktu kecilnya, akan
merupakan unsur penting dalam pribadinya.[1]
Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh
anak, sebelum anak itu mengenal lingkungan luar. Maka orang tua sebagai
pendidik, pembimbing dan pembina anak yang pertama, akan sangat mewarnai dan
menentukan pembentukan sikap serta kesiapan anak dalam melaksanakan
ajaran-ajaran Islam. Jadi keluarga dalam hal ini orang tua mempunyai kesempatan
yang pertama untuk mengisi.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi orang tua
dalam memberikan pendidikan agama sebagai pembinaan kesiapan anak dalam
melaksanakan ajaran Islam, melalui aktivitas keagamaan yang tercermin dalam
keluarga, karena semua ini akan lebih mudah bagi untuk lebih mengerti, memahami
serta menirunya. Dimana dengan aktivitas keagamaan itu dapat memberikan
tauladan yang nyata bagi anak, dan ketauladanan orang tua yang tercemin dalam
keluarga dan kehidupan sehari-hari lebih baik dari pada sekedar pemberian
informasi dalam penanaman nilai-nilai keagamaan.
Sangatlah penting bagi orang tua untuk senantiasa
menciptakan suasana keagamaan dalam keluarga. Karena dengan adanya suasana
keagamaan dalam keluarga, akan menjadikan hubungan yang dimanis dan harmonis
antara orang tua untuk mengarahkan serta
membina sikap keagamaan anak.
Dan jelas sudah bahwa lingkungan keluarga mempunyai
peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dan orang
tua sebagai kepala keluarga memegang serta memiliki peranan yang sangat penting
bagi pembentukan sikap dan kepribadian anak.
Dari fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang : “Studi Korelasi Antara Aktivitas Keagamaan
Orang Tua dengan Sikap Keagamaan Anak di MI Muhammadiyah I Demangan Kudus Tahun
2003”.
B. Alasan Pemilihan Judul
Dalam pemilihan judul ini penulis mempunyai
alasan-alasan sebagai berikut:
1.
Pentingnya pendidikan agama yang harus diberikan oleh
orang tua melalui aktivitas keagamaan sehari-hari agar dapat mempengaruhi sikap
keagamaan anak.
2.
Pentingnya
menciptakan suasana keagamaan yang tercemin dalam keluarga dan tingkah
laku sehari-hari, karena keteladanan lebih baik daripada hanya sekedar
pemberian informasi dalam penanaman nilai-nilai keagamaan.
3.
Khusus pada MI Muhammadiyah I belum pernah lakukan
penelitian tentang studi korelasi antara aktivitas keagamaan orang tua dengan
sikap keagamaan anak.
4.
Secara obyek lokasi penelitian di MI Muhammadiyah I
Kudus dapat membantu mempermudah
penulis, karena lokasi adalah tempat penulis mengabdi sebagai pendidik,
sehingga penelitian dapat lebih efektif dan efisien.
C. Penegasan Istilah dan Penjelasan Judul
1. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi
kesalahanpahaman terhadap judul skripsi, maka penulis memberi pengertian dan
batasan untuk masing-masing istilah sebagai berikut:
a.
Studi
Menurut
W.J.S. Poerwadarminta mengartikan studi sebagai pelajaran, penggunaan waktu dan
pikiran untuk memperoleh pengetahuan.[2]
b.
Korelasi
Korelasi
adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat.[3]
c.
Aktivitas Keagamaan
Aktivitas
adalah kegiatan atau kesibukan .[4]
Keagamaan
adalah sifat-sifat yang terdapat dalam agama.[5]
d.
Orang tua
Yang
dimaksud orang tua dalam judul di atas adalah orang tua kandung yang dibebani
tanggung jawab dalam keluarga atau pemimpin keluarga.
e.
Sikap
Sikap
adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal
tertentu.[6]
f.
Anak
Adalah
bukan manusia dewasa yang berbentuk kecil, tetapi makhluk yang masih lemah
dalam keseluruhan hidup jiwa dan jasmaninya.[7]
Dan yang
dimaksud dengan sikap keagamaan anak adalah kesiapan seorang anak yang masih
lemah dalam keseluruhan hidup jiwa dan jasmaninya untuk melaksanakan
ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penjelasan
Judul
Berdasarkan
istilah tersebut, maka dapat dipetik kesimpulan bahwa yang dimaksud judul di
atas adalah upaya penelitian secara ilmiah adanya keterkaitan aktivitas
keagamaan orang tua dengan sikap keagamaan anak atau kesiapan anak untuk
melaksanakan ajaran-ajaran yang sesuai dengan ajaran Islam bagi siswa MI
Muhammadiyah I Demangan Kudus. Adapun pembatasan judul skripsi ini tentang
aktivitas keagamaan orang tua adalah meliputi sholat, berzikir dan berdo’a,
puasa, zakat, infak dan shodaqoh.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
permasalahan atau rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana
aktivitas keagamaan orang tua murid MI Muhammadiyah I Demangan Kudus ?
2. Bagaimana
sikap keagamaan anak MI Muhammadiyah I Demangan Kudus ?
3. Adakah
hubungan atau korelasi antara aktivitas keagamaan orang tua dengan sikap
keagamaan anak di MI Muhammadiyah I Demangan Kudus ?
E. Tujuan penelitian
Adapun
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan aktivitas keagamaan orang tua dengan sikap keagamaan anak dalam
kehidupan sehari-hari bagi siswa MI Muhammadiyah I Demangan Kudus.
F. Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah suatu dugaan
yang mungkin benar dan mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu
dan akan diterima jika fakta-faktanya itu membenarkannya.[8]
Jadi hipotesis adalah kesimpulan yang belum final.
Artinya harus diuji kebenarannya.[9]
Adapun yang menjadi hipotesis adalah adanya hubungan
yang positif antara aktivitas keagamaan orang tua dengan sikap keagamaan anak
dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa MI Muhammadiyah I Demangan Kudus.
G. Metode Penelitian
Agar penelitian
mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan tujuan penelitian, terlebih
dahulu penulis kemukakan tentang populasi dan sampel sebagai landasan untuk
menentukan metode penelitian.
1. Populasi dan
Sampel
a.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.[10]
Sedangkan menurut Masri Singarimbun mengartikan populasi adalah jumlah
keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.[11]
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa Muhammadiyah I
Kudus yang berjumlah 232 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan
obyek yang diteliti.[12]
Adapun pengambilan sampelnya penulis mendasarkan pada
pendapat Suharsini Arikunto yang memberikan batasan-batasan sebagai berikut : “Untuk
sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 -15 %, atau 20 - 25 % atau
lebih.[13]
Berdasarkan ketentuan
tersebut, maka untuk memperoleh sampelnya diambil 13 % sehingga diperoleh
sampel 30 anak.
c. Tehnik
Sampling
Tehnik sampling adalah cara yang digunakan untuk
mengambil sampel.[14]
Pada penelitian ini, penulis menggunakan tehnik stratifield random sampling
yaitu pengmbilan sampel dari siswa kelas I sampai kelas VI dengan cara diundi.
Adapun jumlah masing-masing kelas sebagai berikut :
Tabel I
Jumlah Pengambilan Sampel
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
Jumlah Sampel
|
I A
|
22
|
3
|
I B
|
21
|
3
|
II
|
39
|
5
|
III
|
35
|
5
|
IV
|
38
|
5
|
V
|
25
|
3
|
VI A
|
26
|
3
|
VI B
|
26
|
3
|
Jumlah
|
232
|
30
|
Sedangkan sampel dari
orang tua diambil dari orang tua anak atau siswa yang menjadi sampel.
2. Variabel
Menurut Suharsini
Arikunto, yang dimaksud dengan variabel adalah obyek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian.[15]
Memahami variabel dan kemampuan menganalisa setiap variabel yang lebih kecil
(sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti.
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas
keagamaan orang tua sebagai variabel bebas atau disebut variabel X, dengan
indikaator :
1. Shalat.
2. Berdzikir
dan Berdo’a.
3. Puasa.
4. Zakat,
Infak dan Shodaqoh.
b. Sikap
keagamaan anak, sebagai variabel terikat atau sering disebut sebagai variabel Y
dengan indikator :
1. Bersikap
hormat.
2. Rajin
menimba ilmu.
3. Sabar
dan syukur.
4. Saling
mencintai dan suka menolong.
3. Pola
Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua pola
yaitu library research dan field research.
a. Library research adalah
riset atau penelitian kepustakaan.[16]
Pola ini digunakan untuk memperoleh data tentang landasan teori yang sifatnya
literatur yang ada hubungannya dengan judul diatas.
b. Field
research adalah meneliti yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya
gejala-gejala.[17] Untuk
memperoleh data lapangan yaitu dengan menggunakan beberapa tehnik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Metode
Angket
Yaitu, metode pengumpulan data dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.[18]
Angket yang digunakan adalah angket
langsung, diberikan kepada responden untuk mencari data tentang aktivitas
keagamaan orang tua dan sikap keagamaan anak. Metode ini, dengan demikian
merupakan metode pokok.
2. Metode
Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan pengamatan sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.[19]
Metode ini digunakan sebagai metode bantu dalam pengumpulan data tentang
keadaan aktivitas keagamaan anak bagi siswa MI Muhammadiyah I Kudus.
3. Metode
Interview
Interview yaitu metode pengumpulan data yang
dilaksanakan dengan tanya jawab sepihak secara sistematis dan berlandaskan
tujuan.[20]
Sedangkan menurut M. Ali Al Khuli, interview merupakan
tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara/ tanya
jawab baik secara langsung atau tidak langsung.[21]
4. Metode
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sumber informasi yang berbentuk
dokumen-dokumen, surat-surat, resum, statistik, buku harian dan semacamnya.[22]
Metode ini dipergunakan untuk mencari data tentang
situasi umum, MI Muhammadiyah I Kudus.
4. Metode
Analisi Data
a. Analisa Pendahuluan
Setiap jawaban dari tiap-tiap item
yang berasal dari kedua angket diberi skor, adapun penskoran adalah :
1)
Untuk jawaban a dengan angka 4
2)
Untuk jawaban b dengan angka 3
3)
Untuk jawaban c dengan angka 2
4)
Untuk jawaban d dengan angka 1
Kemudian dicari nilai akhir aktivitas
keagamaan orang tua dan sikap keagamaan anak melalui total setiap angket
b. Analisis
Uji Hipotesis
Berdasarkan niai di atas, kemudian
dibuat peringkat aktivitas keagamaan orang tua dan sikap keagamaan anak.
Setelah itu data ordinal dari
masing-masing variabel dianalisis dengan rumus yang dikembangkan oleh Spearman
Rank atau biasa disebut denga korelasi tata jenjang.
Adapun rumusnya adalah :
ρ = 1 – 6 Σ bi2
n (n2 – 1)
Keterangan :
ρ : Koefisien Korelasi
Spearman Rank
b1
: Perbedaan
antara rangking masing-masing skor
n
: Jumlah
sampel.[23]
c. Analisa
Lanjut, yaitu digunakan untuk menginterpretasikan data-data dari analisa uji
hipotesis untuk diambil suatu kesimpulan.
Setelah diperoleh hasil dari
koefisien korelasi antara variavel x dengan variabel y maka diperoleh ‘ρ” hitungannya.
Langkah selanjutnya; nilai ρ yang diperoleh dikonstasikan
dengan tabel nilai-nilai rho baik dalam taraf signifikan 5% atau pada taraf 1%.
Pada analisis ini diusahakan untuk
mencari bukti hipotesis yang diajukan.
H. Sistem
Penulisan Skripsi
Dalam rangka untuk mempermudah para
pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, maka akan penulis
paparkan sistematika skripsi secara garis besar menjadi tiga bagian :
1.
Bagian muka
Pada bagian muka ini terdiri dari halaman judul, halaman
persembahan. Halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman
daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
2.
Bagian isi
Bagian isi terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab
terdiri dari sub-sub, yaitu :
Bab I :
Pendahuluan
Dalam bab ini penulis sajikan tentang latar belakang
masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah dan penjelasan judul,
rumusan masalahan, hipotesis, tujuan penelitian, metode penelitian serta
sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Hubungan
aktivitas keagamaan orang tua dengan sikap keagamaan anak.
Pada bab ini meliputi : pengertian aktivitas,
aktivitas keagamaan orang tua, kemudian sikap keagamaan anak, struktur
pembentukan sikap, metode pengukuran sikap dan hubungan aktivitas keagamaan
orang tua dengan sikap keagamaan anak.
Bab III : Laporan
hasil penelitian
Pada bab ini memuat tentang gambar umum madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah I Kudus yang terdiri dari sejarah berdirinya, letak
geografis, keadaan siswa, keadaan guru, struktur organisasi sarana dan
prasarana, nama-nama responden dan hasil penyebaran angket.
Bab IV : Analisa Data
Pada bab ini meliputi analisis pendahuluan,
analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
Bab V : Penutup
Berisi
kesimpulan, saran dan penutup.
3.
Bagian akhir
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka,
lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.
[1]Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan
Bintang, Jakarta, 1970 hal. 62.
[2]W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1985 hal. 965.
[3]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, 1989, hal. 526.
[4]W.J.S. Poerwadarminto, Op. Cit. hal. 26.
[6]M. Musaini, & M. Nor, Himpunan Istilah
Psikologi, Balai Pustaka, Jakarta, 1985, hal. 965.
[7]H.M. Arifin, M.Ed, Hubungan Timbal Balik Pendidikan
Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1976,
hal. 34
[8]Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yasbit
Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, hal. 63.
[9]Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Riset,
Bandung, Tarsito, 1975, hal. 58.
[10]Suharsimi Ariunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendeaktan Praktek, Rineka Cipta, 1991, hal. 102.
[11]Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey,
LP3ES, Jakarta, 1987, hal. 108.
[12]Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 104.
[14]Sutrisno Hadi, Op. Cit, hal. 91.
[15]Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 91.
[16]Sutrisno Hadi, Op. Cit, hal. 9.
[18]Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 124.
[19]Cholid Narbuko, Metode Penelitian Sosial, Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, 1979, hal. 67.
[20]Sanafiah Faisal, Dasar Teknis Penyusunan Angket, Usaha
Nasional, Surabaya, 1981, hal. 3.
[21]M. Ali Al-Khuli, The Ligh of Islam, Alih Bahasa
Ruslan Shiddiq, Pustaka Jaya, Jakarta, 1985, hal. 83.
[22]Muhammad Ali, Penelitian Kepribadian Prosedur dan
Strategi, Angkasa, Bandung, 1982, hal. 42.
[23] Sugiyono, Statitik untuk Penelitian, CV.
Alfabeta, Bandung, 1997, hal. 229.
Category: skripsi PAI
0 komentar