BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Metode Investigasi Kelompok
Metode pembelajaran merupakan bagian
sistem yang tidak lepas dari komponen-komponen
lain dalam proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan dikenal
metode-metode pembelajaran yang sangat beragam dan dengan adanya metode
tersebut diharapkan proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Salah satu metode yang ada adalah metode
investigasi kelompok. Ide model pembelajaran ini bermula dari perspektif
filosofis terhadap konsep belajar, yaitu untuk dapat belajar, seseorang harus
memiliki pasangan atau teman. Pada tahun 1916, John Dewey, menulis sebuah buku democracy
and education. Dalam buku itu, Dewey mempunyai gagasan tentang konsep
belajar, bahwa kelas seharusnya merupakan cermin masyarakat dan berfungsi
sebagai laboratorium untuk belajar tentang kehidupan nyata.
Pemikiran
Dewey yang utama tentang konsep belajar ini adalah :
1. Siswa
hendaknya selalu aktif (learning by doing)
2. Saat
belajar hendaknya didasari motivasi intrinsik
3. Sifat
pengetahuan adalah berkembang, bukan bersifat tetap
4. Kegiatan
belajar hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa
5. Proses
pendidikan harus mencakup kegiatan belajar dengan prinsip saling memahami dan
saling menghormati satu sama lain
6. Proses
kegiatan belajar hendaknya berhubungan dengan dunia luar.[1]
Gagasan–gagasan
Dewey inilah yang akhirnya diwujudkan dalam model pembelajran investigasi
kelompok yang kemudian dikembangkan oleh Hebert Thelen. Thelen ini menyatakan
bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur demokrasi yang bertujuan mengkaji
masalah-masalah sosial antar pribadi.
Itulah
sekilas latar belakang metode investigasi kelompok, yang sebelumnya hanya
merupakan sebuah gagasan tentang konsep belajar
dan kemudian berkembang menjadi suatu metode dalam pembelajaran.
B.
Penegasan
Istilah
Penulis menegaskan
istilah-istilah dalam judul makalah ini sebagai berikut :
1. Aplikasi
Aplikasi adalah
penerapan.[2]
2. Metode
pembelajaran
Metode adalah rencana
menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi pembelajaran secara
sistematis.[3]
Metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan belajar
kepada peserta didik.[4]
3. Materi
Materi adalah sesuatu
yang menjadi bahan untuk dibahas.[5]
4. Fikih
Fikih adalah
kaidah-kaidah hukum islam yang berkaitan dengan muamalah.
C.
Perumusan
Masalah
Mengacu
pada sumber materi, maka rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan metode Investigasi kelompok?
2. Apa
saja langkah-langkah pada metode investigasi kelompok?
3. Apa
saja kelebihan dan kekurangan metode Investigasi kelompok?
4. Bagaimana
bentuk aplikasi metode investigasi kelompok?
D.
Tujuan
Penulisan Makalah
1. Untuk
mengetahui maksud dari metode investigasi kelompok.
2. Untuk
mengetahui langkah-langkah pada metode investigasi kelompok.
3. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pada metode investigasi kelompok.
4. Mengetahui
aplikasi metode pembelajaran investigasi kelompok.
E.
Manfaat
Penulisan Makalah
1. Manfaat
teoritis
Pada manfaat ini
diharapkan mampu memberi pengetahuan tentang metode pembelajaran investigasi
kelompok yang diterapkan pada pembelajaran Fikih.
2. Manfaat
praktis
a. Bagi
guru
i.
Makalah ini dapat
dijadikan pedoman bagi guru sebagai salah satu sumber pengetahuan tentang
metode pembelajaran.
ii.
Mengetahui berbagai
macam metode pembelajaran sehingga dapat memilih mana metode yang tepat dalam
kegiatan pendidikan.
iii.
Mampu mengetahui metode
yang tepat dalam proses pembelajaran.
b. Bagi
siswa
i.
Dengan metode yang
tepat, maka siswa akan mudah dalam menerima materi yang diajarkan.
ii.
Siswa tidak akan
menjadi jenuh karena pembelajaran akan lebih menarik.
c. Bagi
mahasiswa
i.
Dapat menjadikan
makalah ini sebagai acuan untuk penerapan metode pembelajaran investigasi
kelompok.
ii.
Dapat dijadikan bekal
sebagai pengetahuan ketika mengajar.
d. Bagi
institut
i.
Dengan adanya
penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh para guru, maka akan menjadikan
institut lebih baik.
F.
Sistematika
Penulisan Makalah
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Penegasan Istilah
C.
Perumusan Masalah
D.
Tujuan Penulisan
E.
Manfaat Penulisan Makalah
F.
Sistematika Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Investigasi
Kelompok (Group Investigation)
2. Langkah-langkah metode investigasi
kelompok
3. Kelebihan dan Kekurangan metode
investigasi kelompok
BAB III ANALISIS
A. SK, KD, Materi Pembelajaran, dan
Metode Mengajar
B. Kegiatan Pembelajaran
C. Contoh Aplikasi Metode Investigasi
Kelompok
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata Penutup
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
Pada
makalah ini penulis mengkaji tentang metode pembelajaran investigasi kelompok
sebagai berikut.
A.
Pengertian
Metode Investigasi Kelompok
Metode
ini merupakan metode yamg melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.[6]
Metode
ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang
menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang
heterogen.
Pembagian kelompok dapat juga didasarkan
atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu.
Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam
terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan
menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.[7]
Peran guru dalam metode ini adalah
sebagai pembimbing, konsultan, dan memberi kritik yang membangun. Guru harus
membimbing dan memilah pengalaman kelompok menjadi tiga tingkat, yaitu :
1.
Tingkat problem solving atau tugas
Yaitu apa yang menjadi masalah utama
dan faktor apa saja yang terlibat.
2.
Tingkat manajemen kelompok
Yaitu memberi tahu tentang informasi
apa saja yang diperlukan.
3.
Tingkat penafsiran secara individu
Yaitu tentang bagaimana kita
menafsirkan kesimpulan yang didapat.
Tujuan dari metode ini adalah untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial
demokrasi dengan mengkombinasikan perhatian-perhatian pada kemampuan antar
personal dan kemampuan rasa ingin tahu akademis. Aspek-aspek dari perkembangan
diri merupakan hasil perkembangan yang utama dari metode ini.
B.
Langkah-langkah pada Metode
Investigasi Kelompok
Ada
beberapa gambaran mengenai langkah-langkah metode ini yang dapat dikemukakan,
yaitu :[8]
1. Tahap Pengelompokan
Tahap
ini disebut juga tahap seleksi topik, yaitu tahap mengindetifikasi topik yang
akan diinvestigasi serta membentuk kelompok dengan anggota antara 5 sampai 6
orang. Kegiatan pada tahap ini yaitu :
a. Siswa mengamati sumber, memilih
topik, dan menentukan kategori topik permadsalahan.
b. Siswa bergabung pada kelompok
belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
c. Guru harus membatasi jumlah anggota
antara 4 sampai 5 orang berdasarkan keeterampilan dan kemampuan yang heterogen.
2. Tahap Perencanaan
Tahap
ini merupakan tahapan untuk proses perencanaan tugas-tugas pembelajaran. Para
siswa beserta para guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas
dan tujuan yang sesuai dengan topik.
Pada tahap ini siswa bersama-sama
merencanakan tentang :
a. Apa yang mereka pelajari?
b. Bagaimana mereka belajar?
c. Siapa saja dan apa saja yang mereka
lakukan?
d. Apa tujuan mereka menyelidiki topik
tersebut?
3. Tahap Implementasi
Pembelajaran
harus melibatkan berbagai ektifitas dan keterampilan dengan variasi yang luas
dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat
dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Siswa melaksanakan rencana yang
telah ditentukan dan dirumuskan pada tahap perencanaan.
b. Guru secara terus menerus mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Tahap Penyelidikan (Investigation)
Tahap
ini merupakan tahapan pelaksanaan proyek siswa. Pada tahap ini kegiatan yang
ada adalah :
a. Siswa mengumpulkan informasi
,kemudian menganalisis dan mensintesis serta membuat kesimpulan terkait dengan
permasalahan yang diselidiki.
b. Masing-masing anggota kelompok
memberikan masukan pada tiap kegiatan kelompok.
c. Siswa melakukan diskusi,
mengklarifikasi, dan mempersatukan ide pendapat untuk dapat diringkas dalam
suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Tahap Pengorganisasian
Tahap
ini untuk mempersiapkan hasil akhir. Ada beberapa kegiatan pembelajaran pada
tahap ini, yaitu :
a. Angota kelompok menentukan
pesan-pesan penting dalam hasil diskusi masing-mas9ing.
b. Anggota kelompok merencanakan apa
yang akan mereka laporakan dan bagaimana mempresentasikannya.
c. Wakil dari masing-masing kelompok
membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
6. Tahap Presentasi
Penyajian
hasil akhir merupakan tahapan dimana tiap kelompok diskuisi secara bergantian
mempresentasikan hasil diskuai masing-masing di depan kelas. Semua kelompok
menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah
dipelajari agar semua siswa dalam kelas dalam saling terlibat dan mencapai
suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Kegiatan ini dikoordinir
oleh guru.[9]
Adapun Kegiatan pembelajaran yang ada pada tahap ini adalah :
a. Penyajian kelompok pada keseluruhan
kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian.
b. Kelompok yang bukan giliran sebagai
penyaji terlibat langsung sebagai pendengar.
c. Pendengar mengevaluai,
mengklarifikasi, dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang
disajikan.
7. Tahap Evaluasi
Merupakan
tahap penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Guru beserta siswa
melakukan evaluasi tentang kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas
sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu,
kelompok, ataupun keduanya. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada tahap
ini adalah :
a. Siswa menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang
pengalaman-pengalaman efektifnya.
b. Guru dan siswa mengkolaborasi, dan
mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksnakan.
c. Penilaian hasil belajar dengan
mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Investigasi Kelompok
1.
Kelebihan Metode Investigasi Kelompok
Metode
ini mampu melatih siswa untuk befikir tingkat tinggi, sehingga siswa mampu
dengan mudah menyerap mata pelajaran yang disajikan.
2.
Kekurangan Metode Investigasi Kelompok
Metode ini sangatlah komplek, karena para
siswa bekerja secara kelompok mulai dari tahap perencanaan sampai investigasi untuk
menemukan hasil. Sehingga guru harus mendampingi siswa secara penuh agar
mendapatkan hasil yang diinginkan.
BAB III
ANALISIS
A. SK, KD, Materi
Pembelajaran dan Metode Mengajar
Semester
|
SK
|
KD
|
Materi
Pembelajaran
|
Metode
Mengajar
|
Ganjil
|
Mengenal ketentuan makanan dan
minuman yang halal dan haram
|
·
Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan
haram
·
Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya
·
Menjelaskan manfa’at makanan dan minuman
·
Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
|
1.Makanan
dan minuman
a. Makanan dan minuman yang halal dan
haram
b. Binatang yang halal dagingnya
c. Manfaat makanan dan minuman halal.
d. Akibat makanan dan minuman haram
|
Investigasi
kelompok
|
Sumber
: Buku paket Pengantar Fikih MI kelas 5,
penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2009, Solo
B.
Kegiatan Pembelajaran
Dalam materi
makanan dan minuman yang halal dan haram, penulis menerapkan aplikasi model
pembelajaran investigasi kelompok. Dengan tujuan agar kemampuan siswa dapat
berkembang dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial demokratik. Hal ini
dikarenakan metode ini adalah salah satu metode pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk melakukan eksplorasi terhadap pembelajaran Fikih
tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, sehingga para siswa mampu
menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram.
C.
Contoh Aplikasi Metode Investigasi Kelompok
1. Contoh
Materi
Makanan
dan Minuman yang Halal dan Haram
1) Makanan
dan minuman yang halal
Agama islam telah memberikan
aturan-aturan yang sangat jelas di dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang makanan
dan minuman yang halal. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kita disuruh memakan
makanan yang baik, artinya makanan yang halal. Sebaliknya kita disuruh
meninggalkan makanan yang haram.
Adapun makanan dan minuman yang
dihalalkan oleh agama Islam, antara lain :
a.
Semua makanan yang
disebut rezeki yang halal dan baik.
b.
Semua makanan yang
berasal dari laut, misalnya ikan.
c.
Semua binatang ternak,
kecuali yang telah diharamkan seperti babi,
anjing.
d.
Hasil buruan yang
ditangkap oleh binatang buas yang telah dilatih untuk berburu.
e.
Berbagai jenis macam
madu.
f.
Segala jenis minuman
yang berasal dari bahan-bahan yang halal.
2) Makanan
dan minuman yang haram
Allah telah memerintahkan manusia supaya
mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Sebaliknya manusia harus menjauhi
makanan dan minuman yang haram sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur;an
dan Hadits.
Beberapa
jaenis makanan yang diharamkan oleh Allah antara lain :
a. Bangkai
binatang.
b. Makanan
yang buruk, menjijikkan, najis, misal kecoak, lalat, cacing, kaki seribu.
c. Makanan
yang memabukkan.
d. Babi.
e. Binatang
yang disembelih tidak menyebut nama Allah.
f. Benda
yang membahayakan.[10]
2. Contoh
Langkah-langkah Pembelajaran
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
a. Memberikan
salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah.
b. Mengabsensi
siswa.
c. Menyampaikan
kompetensi yang hendak dicapai.
d. Menjelaskan
tujuan yang hendak dicapai.
2) Kegiatan
inti
a. Guru
menyiapkan materi kemudian membagi kelompok antara 4 sampai 5 orang.
b. Para
siswa beserta guru merencanakan tugas pembelajaran.
c. Para
siswa melaksanakan tugas yang telah ditentukan.
d. Para
siswa berdiskusi secara kelompok, dan mengklarifikasi materi tentang makanan
dan minuman yang halal.
e. Para
siswa membagi tugas untuk presentasi, yaitu siapa saja yang menjadi nara sumber,
moderator, dan notulis.
f. Beserta
kelompoknya para siswa maju ke depan untuk presentasi hasil akhir.
g. Guru
mengevaluasi hasil presentasi tiap kelompok.
3) Kegiatan
penutup
a. Mengadakan
tanya jawab tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.
b. Guru
menyampaikan kesimpulan tentang materi yang dibahas.
c. Menutup
materi dengan membaca hamdalah dan mengucap salam.
3. Langkah-langkah
Aplikasi Metode Investigasi Kelompok
a. Topik
: makanan dan minuman yang halal dan haram.
b. Membentuk
kelompok 4 smpai 5 orang.
c. Para
siswa berdiskusi bersama dengan kelompoknya.
d. Para
siswa menyiapkan tugas untuk presentase.
e. Para
siswa maju ke depan bersama kelompoknya untuk presentasi.
f. Siswa
lain memberikan pertanyaan atau tanggapan.
g. Guru
memberi evaluasi terhadap hasil tugas masing-masing kelompok.
Menurut penulis, beradasar sumber buku paket Pengantar
Fikih MI kelas 5, penerbit PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri 2009, Solo, bahwa SK dan KD-nya sudah tepat karena
sudah sesuai dengan topik materinya. Kemudian mengenai metodenya sebaiknya
pendidik menggunakan juga metode internalisasi karena metode ini sangat cocok
pada pembelajaran agama Islam.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pada awalnya metode pembelajaran
model investigasi kelompok hanyalah sebuah gagasan tentang konsep belajar
kemudian berkembang menjadi sebuah metode pembelajaran.
2.
Metode investigasi kelompok ini melibatkan
siswa secara langsung pada proses pembelajaran sejak perencanaan.
3.
Tahapan-tahapan yang ada pada
metode investigasi kelompok ini menuntut para siswa untuk selalu aktif dan
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan.
4.
Metode ini melatih siswa untuk
berfikir tingkat tinggi sehingga mudah menyerap materi yang diberikan.
5.
Metode ini sangat komplek,
sehingga guru harus selalu mendampingi penuh para siswa.
6.
SK dan KD yang ada sudah sesuai
dengan topik materi.
B.
Saran
1.
Hendaknya para mahasiswa
mengetahui metode apa saja yang tepat dalam proses pembelajaran.
2.
Dalam upaya peningkatan pendidikan
hendaknya guru mampu menerapkan metode pembelajaran dengan benar.
C.
Kata Penutup
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulilah,
dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami
telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan namun kami yakin
hasilnya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami
harapkan.
Akhirnya
kami berdoa semoga makalah ini dapat membawa manfaat dan Allah SWT selalu
menunjukkan kita jalan yang lurus, amin ya robbal alamin....
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hadi, Anis Tanwir.2009.Pengantar
Fikih kelas 5.Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
2. Nur
Khoiri, M.Ag.2011.Metodologi Pembelajaran PAI.
3. Sutan
Rajasa.2002.kamus ilmiah populer.Surabaya:Karya Utama
4. Sudiyono, H. Tiyo Supriyanto. Moh.
Padil.2006.Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.Malang :
Uinpress.
5. Phopam, W.James.2008.Tekhnik
Mengajar Secara Sistematis.Jakarta : Rineka Cipta.
6. Hasibuan, J. J dan Moedjiono.2000.Proses
Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdaka.
7. Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
8. http;//safaahkehidupan.blogspot.com
9. http://id.shvoong.com/model-groupi-nvestigation
[1]
http://id.shvoong.com/model-groupi-nvestigation
[2]
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka. Hlm : 6
[3]
http;//safaahkehidupan.blogspot.com
[4] Nur
Khoiri, Metodologi Pembelajaran PAI, (Jepara : INISNU, 2011), hlm : 6
[5]
Departemen Pendidikan Nasional,op.cit.,hlm:273
[6] Nur
Khoiri,op.cit.,hlm : 75
[7] http://id.shvoong.com/pembelajaran
model investigasi kelompok
[8] Nur
Khoiri,op.cit.,hlm : 75
[9]
Ibid.,hlm : 76
[10] [10] Anis Tanwir Hadi.2009.Pengantar
fikih 5.Solo:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.hlm : 3-6